Pencegahan Antraks oleh Disnakkeswan Jawa Tengah: Mulai Sebar 25 Ribu Dosis Vaksin untuk Ternak

- 6 Juli 2023, 13:33 WIB
Pencegahan Antraks oleh Disnakkeswan Jawa Tengah: Mulai Sebar 25 Ribu Dosis Vaksin untuk Ternak
Pencegahan Antraks oleh Disnakkeswan Jawa Tengah: Mulai Sebar 25 Ribu Dosis Vaksin untuk Ternak /


SEMARANGKU - Menyusul adanya temuan kasus Antraks di Gunung Kidul, DIY, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan 25 ribu dosis vaksin Antraks untuk ternak.

Vaksin Antraks tersebut diedarkan di daerah yang berada di wilayah perbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
 
Seperti yang diaebutkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto mengatakan, sejumlah langkah strategis ditempuh untuk mencegah Antraks.

Baca Juga: Cara Cek Pengumuman Ujian Mandiri UM Universitas Diponegoro UNDIP 2023 Lengkap Dengan Jadwal

Antara lain, pengetatan lalu lintas ternak dan penyiapan vaksin Antraks di daerah Jawa Tengah.

Langkah ini dilakukan guna menghindari penularan Antraks, sebab penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia atau zoonosis.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penyakit ini ditimbulkan oleh bakteri Bacillus Anthracis.

Sehingga jika ada hewan ternak yang terjangkiti, maka dapat tertular ke manusia.

Selain itu, spora yang ditimbulkan penyakit ini, bisa bertahan hingga 75 tahun, meski bangkai hewan yang tertular telah dikubur.
 
Oleh karena itu, Agus berharap warga Jateng tetap waspada tetapi tidak panik. Penyakit ini bisa dicegah agar tidak menular ke manusia, asalkan menerapkan prosedur ketat.
 
"Memang penyakit ini zoonosis, bisa menular ke manusia. Tetapi upaya pencegahan penting, misal kalau terjadi antraks (bangkai hewan) dikubur, kalau perlu dicor dan ditandai. Karena sporanya bisa bertahan 75 tahun. Sehingga generasi berikutnya tahu di situ ada hewan yang tertular," ujarnya, Kamis (6/7/2023).
 
Ia mengatakan, Jawa Tengah memiliki sejumlah pos lalu lintas ternak yang berbatasan dengan DIY. Seperti Bagelen di Purworejo, Salam di Magelang dan Klaten. Untuk itu, Agus menginstruksikan petugas bersiaga.
 
Selain penerapan prosedur kesehatan, juga pengetatan pemeriksaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), atau asal hewan tersebut. Hal itu menurutnya penting untuk menyekat sebaran hewan terutama dari daerah yang diduga menjadi episentrum penyebaran antraks.
 
"Untuk vaksin, kami sudah siapkan 25 ribu (dosis). Tentunya untuk hewan yang ada di daerah rentan, prioritasnya untuk daerah yang berbatasan dan punya (potensi) berdampak langsung," paparnya.
 
Ia menyebut, penyediaan vaksin untuk membentengi hewan yang belum tertular agar lebih imun. Sehingga risiko penularan dapat ditekan.
 
Agus mengatakan, hingga Jawa Tengah masih dinyatakan bebas Antraks. Namun demikian, ia tidak menampik kasus tersebut pernah terjadi di Jateng beberapa waktu silam.
 
Di antaranya, Kabupaten Klaten pada 1990, Kabupaten Semarang pada 1991, Kota Surakarta di tahun 1991 dan 1992. Selain itu wilayah Boyolali juga pernah terjangkit antraks pada tahun 1990 hingga 1992 dan terakhir 2012.
 
Adapula Karanganyar pada 1992, Kabupaten Pati pada 2007, Kabupaten Sragen pada 2010 dan 2011 , serta Kabupaten Wonogiri.
 
"Kami imbau masyarakat tidak perlu panik tapi tetap waspada. Masyarakat cepat laporkan bila mana ada hewan yang sakit. Kalau ada manusia yang sakit (diduga tertular antraks) segera berobat. Tetap jaga kesehatan ternak, jikalau terjadi terapkan prosedur, semuanya harus bergerak dari pemerintah hingga masyarakat," jelasnya.
 
Jangan Makan Daging Hewan yang Sakit
 
Medik Veteriner Disnakkeswan Jateng Slamet mengatakan antraks dapat menular melalui berbagai media. Spora antraks dapat menular melalui kontak dengan hewan dan memakan daging hewan yang tertular bakteri.
 
Oleh karenanya, penting bagi warga atau peternak melakukan pencegahan dini. Bila menemukan hewan sakit dan memiliki ciri ada pendarahan di lubang tubuh, peternak perlu mewaspadainya.
 
"Cirinya itu pada hewan yang sakit atau mati ada gejala darah yang keluar dari mulut, kuping, kemudian hidung, dubur dan alat kelamin," jelasnya.

Baca Juga: Live Streaming Arema FC vs Persib BRI Liga 1 2023-24, Punggawa Spanyol Bakal Absen Hadapi Singo Edan
 
Jika tertular ke manusia, ada ciri spesifik yang dilihat. Misalnya, munculnya keropeng atau borok di kulit. Jika tidak diobati, bisa menular ke bagian tubuh lain.
 
"Keropeng atau borok di kulit itu seperti huruf U (cekung). Segera berobat. Nanti di puskesmas atau di rumah sakit akan diambil sampel darah untuk memastikan darahnya tertular Antraks atau tidak. Yang penting gaya hidup bersih pada ternak dan manusia. Dan Jangan sampai ternak yang sakit dan mati itu dimakan," pungkas Slamet.

Itulah sejumlah pencegahan yang dilakukan untuk menghindari Antraks masuk ke wilayah Jawa Tengah.***

Editor: Fitriyatur Rosidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x