SEMARANGKU - Menurut Riset, Semarang merupakan kota nomor dua yang paling cepat akan tenggelam di dunia.
Semarang diprediksi tenggelam pada tahun 2050 jika tidak ditangani dengan serius, hal ini terjadi karena laju penurunan tanah di kota ini cukup cepat.
Menduduki urutan pertama kota paling cepat tenggelam di dunia adalah Kota Tianjin yang mengalami penurunan tanah hingga 5,22 cm per-tahun sejak 2015-2020. Sementara tanah di Semarang berada di urutan ke-2 dengan rata-rata penurunan 3,96 cm per-tahun, sedangkan Jakarta, mengalami penurunan daratan sebanyak 3,44 cm per-tahun.
Baca Juga: Fiqih Tarawih : Bacaan Doa Kamilin Setelah Sholat Tarawih Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahan
Penelitian yang dilakukan oleh Pei-Chin Wu, Meng Wei, dan Steven D’Hondt ini dipublikasikan pada 16 April 2022 di jurnal Geophysical Research Letter Volume 49 Issue 7.
Penelitian dilakukan dengan mengamati 99 kota pesisir menggunakan Radar Apertur Sintetis Interferometrik (InSAR). Hasilnya, 33 kota-kota pesisir mengalami penurunan tanah yang lebih cepat dari pada naiknya permukaan laut.
Para peneliti mengatakan bahwa faktor penyebab penurunan tanah yang terjadi di sejumlah kota di dunia adalah:
1. Penggunaan air tanah yang masif.
2. Wilayah kota tersebut biasanya menjadi tempat dengan jumlah penduduk yang besar atau area industrial.
3. Perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan level permukaan air laut.
4. Perencanaan kota yang kurang baik juga bisa menyumbang risiko penurunan tanah di wilayah tersebut.
Menurut para ahli, meskipun tidak bisa menaikkan kembali permukaan tanah, kota-kota ini bisa menekan laju penurunan tanah. Caranya dengan memperbaiki tata kota dan penggunaan air tanahnya.
Secara regulasi, pemerintah dapat memberikan pajak yang tinggi untuk penggunaan air tanah. Uang pajak dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki daerah aliran sungai yang tercemar sehingga dapat digunakan sebagai sumber air untuk penduduk.
Pemerintah juga dapat mendorong warganya untuk membuat sumur resapan.