Misalnya untuk kesulitan kuota, pihak sekolah memberikan bantuan berupa voucher internet senilai Rp 50 ribu. Dari data sekolah ada sekitar 130an anak yang mendapat bantuan yang bersumber dari dana BOS dan BOP tersebut.
Untuk yang tidak memiliki gawai ada seorang siswa yang dipinjami smartphone milik kepala sekolah dan seorang siswa yang dipinjami laptop milik sekolah. Bantuan itu agar siswa dapat mengakses internet dan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.
Baca Juga: SSD Pengganti Hardisk yang Lebih Cepat, Tahan Banting dan Lebih Murah
Beberapa hari lalu Ganjar juga melihat proses KBM daring di SMAN 5 Semarang dan SMKN 7 Semarang. Di dua sekolah itu juga ada pemberian bantuan untuk kuota internet yang bersumber dari BOS dan BOP. Bahkan di SMAN 5 Semarang, siswa yang tidak memiliki smartphone juga dipinjami laptop milik sekolah.
"Sekolah kan punya laptop untuk laboratorium TI, itu saja digunakan atau dipinjamkan dulu kepada anak yang tidak memiliki HP," kata Ganjar Pranowo. ***