Ganjar Pranowo: Destinasi Wisata Jateng Mau Beroperasi Harus Ada Izin Pemerintah

- 20 Juli 2020, 16:00 WIB
Ganjar Pranowo saat mengunjungi kawasan wisata komplek Candi Dieng. / Humas Provinsi Jateng
Ganjar Pranowo saat mengunjungi kawasan wisata komplek Candi Dieng. / Humas Provinsi Jateng /

SEMARANGKU - Pengelola pariwisata di Jawa Tengah dilarang membuka Destinasi Wisata Jateng tanpa seizin pemerintah. Hal itu dilakukan agar pengelolaan destinasi wisata di Jateng dapat terkontrol khususnya saat pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengomentari Puncak Telomoyo di Ngablak Kabupaten Magelang yang viral karena didatangi ribuan wisatawan. Ganjar telah menelpon pengelola Telomoyo untuk menutup tempat wisata alam itu.

"Itu saya cek kemarin, ternyata gara-gara ada yang membuat vlog negeri di atas awan. Pemandangannya kan bagus. Langsung direspon masyarakat, semua datang. Saya langsung minta ditutup dan memang sudah ditutup untuk dilakukan evaluasi," kata Ganjar Pranowo, Senin (20/7).

Baca Juga: Pengunjung Wisata Bendungan Juwero, Kendal Berlarian Melihat Petugas Puskesmas Gemuh Datang

Tidak boleh lagi ada kejadian serupa di Destinasi Wisata Jawa Tengah. Semua pengelola pariwisata, harus mengantongi izin untuk membuka kawasan wisata di daerahnya.

"Setelah ini nggak boleh sembarangan membuka destinasi wisata. Kalau mau dibuka, harus izin dulu. Agar semua bisa dikontrol dengan baik, khususnya protokol kesehatannya," tegasnya.

Sebab lanjut dia, di tengah kondisi saat ini, banyak masyarakat yang sudah bosan di rumah. Mereka ingin segera piknik dan menikmati pemandangan di sejumlah obyek wisata.

Baca Juga: Akhir Pekan Ini Candi Borobudur Siap Dibuka Untuk Wisatawan

"Istilahnya itu mereka kurang piknik, maka kalau melihat apa yang beredar di medsos, langsung menarik dan orang pengen datang. Kalau ini nggak dijaga, kan bahaya," ucapnya.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x