Network
SEMARANGKU - Kasus dugaan KDRT yang menjerat artis ibukota Nikita Mirzani sudah resmi ditutup oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dengan ditutupnya kasus ini secara resmi, Nikita terbukti bersalah dan divonus 6 bulan penjara dengan 12 bulan masa percobaan.
Namun, kabara baiknya adalah vonis 6 bulan penjara tidak perlu dilakukan olehnya.
Artis kontroversial ini berharap sang mantan suami dan keluarganya menerima keputusan yang telah ditetapkan oleh hakim.
Setelah penutupan kasus ini, Nikita Mirzani mengungkapkan sebuah fakta yang mengejutkan.
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com,ia mengaku bahwa anak ketiganya yaitu anaknya bersama Dipo Latief, yaitu Arkana sudah di adopsi oleh sahabatnya Fitri Salhuteru.
Baca Juga: Gibran Maju Calon Walikota Solo, Langsung Ditanggapi Petinggi Partai PKS, Mardani Ali Sera
"Ke depannya jangan ada sengketa, berebutan anak ya, karena terus terang Arkana sudah diadopsi sama kak Fitri," papar Nikita
Diketahui, kasus dugaan KDRT Nikita dan Dipo sempat melebar pada hak asuh anak Arkana. Nikita sampai dinyatakan sebagai tahanan kota karena laporan mantan suaminya tersebut.
Nikita dengan tegas berujar bahwa siapa pun saat ini yang mencoba mencari masalah perihal hak asuh anak Arkana akan berurusan dengan Fitri Salhuteru.
Artikel ini sudah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Anak Ketiganya Dengan Dipo Latief Diadopsi Fitri Salhuteru, Nikita Mirzani Ungkap Penyebabnya
"Jadi kalau mau berurusan soal Arkana yang turun kak Fitri, bukan Niki lagi. Udah diserahin ke kak Fitri, tapi Niki kasih kepercayaan tanggung jawab dan lain-lain," papar Nikita.
Fitri Salhuteru mengaku tak keberatan untuk mengurus anak bungsu Nikita Mirzani, ia justru bangga karena diberi kepercayaan untuk mengurus Arkana dan juga Azka.
Sebagai sahabat, Fitri berharap tak ada lagi masalah perebutan anak lantaran Arkana kini sudah menjadi anaknya.
Segala surat-surat yang berhubungan dengan Arkana sudah diurus lantaran anak bungsu Nikita itu sudah resmi diadopsi dan berstatus sebagai anak Fitri Salhuteru.***(Hani Febriani/Pikiran Rakyat)
