SEMARANGKU - Pada tahun 2035, Kota Pekalongan diprediksikan tenggelam. Hal ini menjadi perhatian khusus Ganjar Pranowo.
Untuk menghindari hal tersebut, Ganjar Pranowo menegaskan butuh tindakan ekstra untuk penanganan banjir di Pekalongan.
Ganjar Pranowo pun mencontohkan apa yang dilakukan Semarang bisa dicontoh di Pekalongan.
Menurut Ganjar Pranowo, pemerintah dan masyarakat Pekalongan harus bergotong-royong agar seluru proyek penanggulangan banjir selalu berjalan.
“Itu harus ada tindakan yang ekstra,” kata Ganjar Pranowo ditemui usai menghadiri dan membuka Rapat Kerja Wilayah II Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) di Quest Hotel, Senin (14/11).
Tindakan ekstra itu, kata Ganjar Pranowo, seperti yang dilakukan di Kota Semarang. Yakni dengan penanganan komprehensif antara lain revitalisasi aliran sungai hingga memperbanyak polder.
“Jadi tidak ada yang instan hari ini,” ucapnya.
Terlepas dari itu, lanjut Ganjar Pranowo, saat ini seluruh proyek penanggulangan banjir di Pekalongan terus berjalan. Pelaksananya juga dilakukan bersama-sama.