Network
SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo tak mempermasalahkan terkait dengan keputusan Wali Kota Surakarta dan Salatiga dalam penundaan pembelian mobil listrik sebagai operasional mobil dinas tahun depan.
Menurut Ganjar Pranowo, persoalan anggaran merupakan kebijakan dari daerah masing-masing dalam menentukannya.
Gubernur Jawa Tengah yakin jika memang dihapuskan, maka anggaran tersebut bisa diprioritaskan untuk keperluan lainnya.
Baca Juga: Download Video CapCut Tanpa Watermark Tak Perlu Takut Boros Kuota, Ternyata Savefrom.net Berikan Solusinya!
Menurutnya, persoalan anggaran itu kebijakan daerah masing-masing untuk menentukan. Jika dihapus, Ganjar yakin anggaran tersebut masih dapat diprioritaskan untuk lainnya.
“Ya kalau masih ada prioritas lain ya nggakpapa,” kata Ganjar usai melepas ekspor UMKM Solo ke Prancis di Solo Techno Park, Rabu 9 November 2022.
Ganjar yang saat itu didampingi Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, menjelaskan jika pembelian mobil listrik itu bisa disesuaikan kondisi anggaran suatu daerah.
Baca Juga: Bocoran Harga iPhone XR Setelah iPhone 14 Bisa Dipesan Via iBox Indonesia, Cek di Sini Selengkapnya!
“Tergantung kondisinya. Kalau memang itu ada ya disiapin,” tegasnya.
Ganjar Pranowo memang mendukung akan penggunaan mobil listrik untuk digunakan sebagai operasional mobil dinas.
Tentunya hal tersebut bisa dilakukan jika anggarannya tersedia.
“Kalau ada, kalau saya sih setuju,” ujarnya.
Saat ini, di Jawa Tengah baru Pemkot Surakarta dan Salatiga yang memutuskan tak membeli mobil listrik tahun depan. Ganjar menyebut belum ada daerah lain yang mengikuti.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menghapus rencana anggaran anggaran pengadaan mobil listrik di tahun 2023 mendatang.
Dengan alasan yang hampir sama, pemerintah Kota Salatiga juga belum berencana membeli mobil listrik sebagai operasional mobil dinas. Penyebabnya, belum ada anggaran yang mencukupi untuk belanja mobil listrik tersebut.***
