Tak hanya itu saja, Jawa Tengah juga mengalokasikan anggaran guna mendukung pengembangan EBT yang mana daerah lain juga belum begtu banyak melakukan hal tersebut.
"Ini perlu kita contoh, dan harapan kami daerah lain juga mencontoh Jateng bagaimana pengembangan EBT serta memobilisasi peran masyarakat," tegasnya.
Febby Tumiwa memberikan penjelasan tambahan jika tataran tenis sudah melakukan pengembangan terkait EBT dengan energi surya.
Saat ini sudah banyak gedung pemerintahan yang mulai memasang PLTHS atap untuk tenaga surya.
"Seperti rumah sakit, tempat pelayanan sosial dan lainnya. Pada tahun 2019, PLTS Atap di Jateng sebesar 0,15 MWp dan tahun 2021 sudah meningkat jadi 12,1 MWp. Selain PLTS Atap, Jateng juga sudah mengembangkan pembangkit listrik dari gas rawa, gas metan, tenaga air dan lainnya. Kalau ini bisa diterapkan di daerah lain juga, tentu akan luar biasa," pungkasnya.
Sementa Itu Ganjar Paranowo menjelaskan jika pengoptimalisasian EBT saat ini memang harus dilakukan karena energi fosul yang semakin langka serta harganyayang semakin mahal.
"Maka komitmen-komitmen terkait EBT ini harus segera kita eksekusi. Memang kami sadar ini mahal, berat dan tidak mudah. Tapi kita harus gerilya dengan kekuatan lokal yang ada," kata Ganjar Pranowo.
Baca Juga: iPhone 14 Pro Max Segera Rilis! Begini Spesifikasi dan Harga Resmi iPhone 14 Series
Gubernur Jawa Tengah juga menjelaskan jika Jawa Tengah memiliki banyak potensi Energi Baru Terbarukan atau EBT yang masih belum dioptimalkan.