Motif Penembakan Istri TNI di Semarang Terkuak, Panglima Andika Perkasa: Suami Terlibat dan Ada Kaitan Asmara

- 22 Juli 2022, 23:05 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Motif Penembakan Istri TNI di Semarang Terkuak, Panglima Andika Perkasa: Suami Terlibat dan Ada Kaitan Asmara /
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Motif Penembakan Istri TNI di Semarang Terkuak, Panglima Andika Perkasa: Suami Terlibat dan Ada Kaitan Asmara / /Semarangku.com/Yoyok MySoul

SEMARANGKU - Update kasus penembakan istri TNI di Semarang mulai terkuak Panglima TNI Jendral Andika Perkasa buka suara.

Ada motif yang mulai terlihat pada kasus penembakan istri TNI di Banyumanik Semarang yang dugaan kuat melibatkan suami dari korban.

Sementara satu pelaku penembakan istri TNI di Semarang sudah ditangkap di Sayung Demak sementara suami korban lari tanpa kabar setelah antar sang istri ke RS.

Panglima TNI Jendral Andhika Perkasa di depan wartwan mengatakan jika ada dugaan kuat suami terlibat dan sudah ada bukti yang mengarah kesana.

Baca Juga: Dijagokan NasDem, Pengamat Sebut Andika Perkasa, Anies dan Ganjar Perlu Atasi Tantangan Sebelum Maju Pilpres

"Dugaan memang kuat, suami dari korban lari sejak hari pertama dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang kami lebih cenderung mengaitkan suami korban, jadi ini adalah masalah-masalah yang menurut saya sangat tidak manusiawi karena kesenangn pribadi yang kemudian memberikan dorongan untuk melakukan apa saja menghalalkan segala cara, ini akan kita usut tuntas pasal-pasal yang akan kita kenakan akan maksimal," tegas panglima TNI Andika Perkasa didepan media Jumat 22 Juli 2022.

Menurut informasi jika suami dari kasus penembakan istri TNI ini memang sudah menghilang sejak hari pertama sesaat setelah mengantarkan korban ke RS.

Jajaran TNI yang tidak hadir tanpa ijin (THTI) dianggap melakukan tindak pidana militer.

Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto menyebutkan jika keberadaan suami dari korban penembakan di Banyumanik sudah tidak masuk dinas sejak mengantarkan istrinya.

Suami korban yang merupakan anggota TNI tersebut menghilang dan hingga 22 Juli 2022 belum ditemukan keberadaannya.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Ungkap 1.826 Prajurit TNI Terinfeksi HIV AIDS, Begini Penjelasan Ahli

"Yang bersangkutan atau suami dari korban telah melakukan tindakan tidak hadir tanpa ijin komandan satuan (THTI), sebagaimana mestinya bahwa THTI ini ada aturannya ada tahapan-tahapannya, apabila militer melakukan tindakan THTI pada masa damai, ini sudah masuk kategori tindak pidana militer sehingga yang bersangkutan oleh pimpinannya melaporkan pimpinan dibarengi dengan pelimpahan kepada penyidik dalam hal ini polisi militer," kata Bambang Hermanto.

Kapendang IV/Diponegoro juga mengatakan jika suami tersebut sempat mengantar istrinya atau korban ke Rumah Sakit seusai terjadi penembakan di Banyumanik Semarang tersebut dan sempat menunggu pasca operasi selesai.

Namun keesokan harinya yang bersangkutan tidak hadir dalam apel di markasnya, Bambang juga mengatakan jika jajarannya akan mencari sampai ketemu yang bersangkutan tersebut untuk dimintai informasi.

Sementara salah satu pelaku penembakan atau eksekutor telah ditangkap di Sayung Demak dan barang bukti 2 motor yang digunakan juga telah ditemukan.

Kaitan penembakan istri TNI dan kasus asmara

Satu dari empat pelaku penembakan Rina Wulandari (34), di depan rumahnya di Jalan Cemara, Banyumanik Semarang berhasil ditangkap Unit Reserse Mobile Polrestabes Semarang dan TNI.

Pelaku berinsial R tersebut ditangkap di kawasan Sayung pada Jumat 22 Julo 2022 sore.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, penindakan tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan penelusuran hingga mengantongi identitas pelaku berikut keberadaannya.

"Dia (pelaku) kami tangkap saat sedang berada di rumah rekannya untuk bersembunyi," ungkapnya saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang.

"Kedua motor tersebut ditemukan di tempat yang berbeda. Bahkan saat ditemukan, motor ninja yang dipakai sudah berubah warna menjadi hijau tua," ujarnya.

Kedua sepeda motor itu ditemukan terpisah, sepeda motor berwarna hijau ditemukan di rumah rekan pelaku di daerah Jalan Pamularsih.

Sedangkan untuk motor Honda Beat berwarna hitam ditemukan di daerah Sayung Demak.

Kedua motor diamankan pada hari yang sama yakni Hari Kamis (21/7). Irwan menyebut adanya perubahan warna pada salah satu motor pelaku tidak lain untuk menghilangkan jejak. Sementara Honda Beat tidak berubah sama sekali alias masih sama bentuknya.

Kembali ke Panglima TNI Andika Perkasa jika jajaran TNI akan membuat kasus penembakan istri TNI di Banyumanik Semarang ini terbuka jelas.

Apa motif pelaku dan siapa saja yang terlibat serta hukuman apa saja yang akan di kenakan pada para pelaku akan maksimal.

"Pemeriksaan bukan hanya saksi, tapi juga dari elektronik dan semuanya mengarah kesana (suami), hanya sekarang suami korban ini lari, ini yang kita sedang cari tetapi kita tidak akan berhenti, kita sudah punya saksi-saksi termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban ini," kata Andika Perkasa. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah