Maraknya Elite Politik Terkena Isu SARA, Ganjar: Pilih Kata-kata yang Baik, Singgung Edy dan Arteria?

- 24 Januari 2022, 14:18 WIB
Maraknya Elite Politik Terkena Isu SARA, Ganjar: Pilih Kata-kata yang Baik, Singgung Edy dan Arteria?
Maraknya Elite Politik Terkena Isu SARA, Ganjar: Pilih Kata-kata yang Baik, Singgung Edy dan Arteria? /Publiktanggamus.com/Syaiful Amri

SEMARANGKU- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beri respon terkait kasus SARA yang terjadi dilingkungan elite politik.

Menurut Ganjar isu SARA yang diucapkan oleh elite politik berpotensi menyakiti hati masyarakat.

Oleh karena itu, Ganjar mengajak elite politik untuk menahan diri.

Ganjar menilai bahwa pernyataan yang berbau SARA dan berpotensi menyinggung hati masyarakat tidak perlu untuk dikeluarkan.

Hadi ini banyak statemen-statemen terkait suku, agama, ras dan bahasa yang memunculkan reaksi masyarakat. Saya kira saatnya kita menahan diri dan memilih diksi yang tepat. Jika statemen berpotensi bisa menyakiti hati masyarakat, mbok ya tidak dikeluarkan," ungkap Ganjar dikutip SEMARANGKU dari Humas Pemprov Jateng.

Pasalnya belum lama ini dua tokoh elite politik menjadi ramai diperbincangkan dikhalayak ramai yakni Arteria Dahlan dan Edy Mulyadi.

Baca Juga: Program Lapak Ganjar Bantu Pengrajin Bambu Asal Magelang Banjir Orderan

Arteria Dahlan sempat mendapat kecaman dari masyarakat Sunda atas komentarnya terkait penggunanaa bahasa daerah saat rapat.

Hal tersebut membuat Arteria Dahlan dikritik oleh DPP partai PDIP Jabar.

Selain itu, Arteria Dahlan juga dituntut untuk segera mundur dari jabatannya sebagai DPR-RI.

Namun kasus tersebut meredam dengan permintaan maaf secara langsung oleh kader PDIP tersebut.

Baru-baru ini Edy Mulyadi selaku mantan anggota kader PKS juga dilaporkan karena mengucapkan Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.

Komentar Edy Mulyadi terkait Kalimantan sebagai tempat jin buang anak menyoal pemindahan ibu kota negara.

Baca Juga: Pernyataan Kontrovensi Edy Mulyadi: Ibu Kota Baru di Tempat Jin Buang Anak

Komentar Edy Mulyadi terkait Kalimantan sebagai tempat jin buang anak dianggap oleh Forum Lintas Agama Kalimantan Timur sebagai penghinaan.

Hingga akhirnya membuat Edy Mulyadi meminta maaf dan memberikan penjelasan bahwa maksud dari tempat jin buang anak lantaran lokasinya jauh dari hiruk pikuk.

Sementara itu, menurut Ganjar hal tersebut adalah fenomena kritik secara otorik.

Akan menyehatkan dan menimbulkan ruang diskusi jika digunakan dalam diksi yang tepat dan benar.

Tetapi akan menjadi berbahaya jika diksi yang digunakan teelalu nyinyir.

"Akhirnya muncul reaksi, di Jabar, di Kalimantan. Yok kita yang dipercaya masyarakat, kita yang mengerti persoalan dan perasaan masyarakat, kita bicara yang baik. Kritik boleh, tapi kalau kemudian apa yang disampaikan itu ada potensi menyakiti lebih baik jangan dikeluarkan," ungkap Ganjar.

Oleh karena itu, Ganjar juga meminta maayarakat untuk tidak mudah terprovokasi lantaran dapat menimbulkan perpecahan.

Masyarakat juga harus menahan diri dan menyelesaikan persoalan itu dengan meminta klarifikasi secara langsung.

"Lebih baik diundang yang mengeluarkan statemen, sialahkan datang maksud anda. Menurut saya baik, sehingga orang yang membuat pernyataan gentle, datang bertemu kelompok masyarakatnya. Dia bisa menjelaskan, kalau salah minta maaf dan selesai klarifikasi. Jadi masyarakat jangan terprovokasi," pungkasnya.***

Editor: Febri Eka Pambudi

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x