Kelompok Wanita Tani Rembang Ubah Lahan Nganggur Seluas 1,2 Hektar Jadi Lahan Produktif

- 15 Januari 2022, 07:23 WIB
Kelompok Wanita Tani Rembang Ubah Lahan Nganggur Seluas 1,2 Hektar Jadi Lahan Produktif
Kelompok Wanita Tani Rembang Ubah Lahan Nganggur Seluas 1,2 Hektar Jadi Lahan Produktif /Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU - Kelompok Wanita Tani (KWT) Rembang, Jawa Tengah mengubah lahan nganggur seluas 1,2 hektar jadi lahan produktif.

KWT Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Rembang berhasil memberdayakan lahan desa, dan menghasilkan beragam sayuran.

Program pemberdayaan lahan desa, sudah dilakukan oleh KWT Rembang sejak tujuh bulan yang lalu, dan sekarang sudah terlihat hasilnya.

Baca Juga: Kompak! Relawan Rembang Bantu Menekan Penularan Covid-19, Modalnya dari Jualan Kaos

Sebelumnya lahan desa itu menganggur dan tidak di tanami apapun, tetapi KWT kemudian mengubahnya menjadi lebih baik.

Mengingat, kondisi tanah di daerah Rembang agak subur. Sehingga dapat ditanami berbagai tanaman, termasuk jenis tanaman dataran tinggi.

Adapun lahan desa yang luasnya 1,2 hektar itu, ditanami berbagai sayuran yang tersebar di empat titik.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Tegaldowo Kundari, ia mengatakan KWT menanam berbagai macam sayuran.

Baca Juga: Ini Rahasia Penurunan Covid-19 di Rembang, Kasusnya Turun Hingga 40 Persen

Diantaranya, kembang kol, buncis, tomat, cabai merah, cabai rawit, wortel, terong, bawang merah, mentimun, dan sejumlah sayuran lainnya.

Pada masa panen tiba, KWT melalui Desa Tegaldowo menggandeng Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang.

Melalui dinas terkait, hasil panen berbagai sayuran itu dapat didistribusikan secara langsung maupun secara online ke masyarakat.

Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai kebiasaan masyarakat, salah satunya kebiasaan dalam berbelanja.

Sekarang ini banyak masyarakat modern, dalam berbelanja sayuran menggunakan aplikasi, atau secara online, sebab praktis dan efisien.

Sementara itu Kades mengungkapkan, harga sayuran yang dijual KWT jauh lebih murah daripada yang dijual dipasaran.

Pasalnya, tujuan KWT dalam pemberdayaan ini adalah untuk mencukupi kebutuhan sayuran masyarakat desa.

Selain itu juga, dengan begitu maka dapat menumbuhkan semangat kerja keras, kekompakan di kalangan KWT.

"Tentunya ada nilai ekonomis yang bisa dirasakan secara bersama-sama," ucap Kades. Dikutip Semarangku.com dari Pemprov Jateng, pada Jumat, 14 Januari 2022.

Kades juga menambahkan dengan menanam sayuran maka lingkungan akan terlihat lebih asri dan mengurangi polusi. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah