Selain itu, upaya ini ditempuh guna meminimalisasi penyebaran virus Covid-19.
Meskipun demikian, hal itu tak serta merta menghilangkan pembayaran secara tunai.
Ini mengingat, beragamnya segmentasi pelanggan Trans Jateng.
Bukan saja mereka yang telah pandai berteknologi, tapi juga dari kalangan yang belum melek teknologi.
“Kita tetap mengakomodir yang lain (tunai), tapi kita dorong untuk menggunakan cashless. Nanti kita lihat dalam kurun waktu tiga bulan, kita petakan dan evaluasi dari penggunaan ini,” sebutnya.
Berdasarkan data Balai Trans Jateng, hingga 30 Desember 2021, jumlah pengguna Trans Jateng dari enam koridor yang tersedia mencapai 12.251.003 orang. (*)