Selain sebagai pengendali banjir, Bendungan yang di bangun di Desa Pidekso Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri ini juga berfungsi untuk mengurangi sedimentasi sungai.
Air yang tertampung di bendungan, juga bisa dimanfaatkan untuk pengairan 1.500 hektar lahan pertanian warga.
"Selain itu, tempat ini juga bisa memenuhi ketersediaan air baku bagi masyarakat Wonigiri sebanyak 300 liter perdetik. Dan manfaat lain adalah, tempat ini bisa dijadikan destinasi wisata yang menarik," imbuh Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo meminta masyarakat Wonogiri untuk memanfaatkan secara optimal Bendungan Pidekso itu. Masyarakat diminta memelihara infrastruktur itu dengan baik.
"Mari kita manfaatkan secara optimal, kita jaga dan semoga ini jadi pengungkit kemakmuran kita," kata Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, Bendungan Pidekso Wonogiri sudah mulai dibangun dengan pembebasan lahan sejak 2014 lalu. Untuk pembangunan fisik, dimulai sejak 2017 dan menelan anggaran sebesar Rp772 miliar.
"Kapasitas waduk ini sebesar 25 juta meter kubik dengan luas genangan sebesar 232 hektar. Waduk ini bisa mengairi 1500 hektar sawah di Wonogiri," kata Jokowi.
Waduk, lanjut Jokowi, merupakan bagian penting untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan. Waduk yang bisa mengelola air merupakan kunci untuk mewujudkan itu.
"Makanya, kita bangun waduk di seluruh provinsi di Indonesia. Tadi pagi saya meresmikan Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara dan hari ini di Pidekso Wonogiri," pungkas Jokowi.***