Network
“Jika bukan sebagai MC/ VJ, terus siapa yang akan kenal Daniel Mananta?”
Pemikiran itu lah yang terus-menerus menghantuinya saat terkena tumor pita suara di tahun 2012.
Daniel Mananta ketakutan dia tidak akan dikenal lagi.
Dan pemikiran itu yang membuatnya sampai depresi. Selama 1 bulan penuh dia sama sekali tidak pernah keluar rumah.
Daniel Mananta terlalu takut dicemooh orang karena suaranya hilang.
Kesedihan Daniel Mananta seolah tidak ada habisnya karena dia anggap tidak ada yang bisa menyembuhkannya.
Tidak dokter, Orang tua, uang, pun para kenalannya.
Lalu muncul hasrat untuk dido’akan di gereja. Di situlah titik balik Daniel Mananta.
Daniel Mananta menangis sejadi-jadinya.
Setelah itu, dia merenung. Bahwa yang selama ini dia cari salah. Selama ini dia salah telah mengejar dunia.
