Jateng Akan Miliki Factory Sharing Furnitur yang Bermanfaat Bagi Para UKM

- 18 September 2021, 15:01 WIB
Jateng Akan Miliki Factory Sharing Furnitur yang Bermanfaat Bagi Para UKM
Jateng Akan Miliki Factory Sharing Furnitur yang Bermanfaat Bagi Para UKM /Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU - Pemerintah provinsi Jawa Tengah mendukung Kementerian Koperasi dan UKM untuk membuat Factory Sharing.

Factory Sharing bidang furnitur ini direncanakan sebagai ruang produksi bersama bagi UKM.

Rencananya ruang produksi ini akan dipusatkan di wilayah Solo Raya.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati.

Factory Sharing adalah sebuah ruang produksi bersama bagi Usaha Kecil Menengah.

Baca Juga: HUT Lantas Ke 66, Polda Jateng Sediakan 28.300 Vaksin Bagi Pelayan Publik dan Ojol

Tujuannya, untuk memastikan pasokan dan kualitas bahan baku serta standardisasi produk jadi.

Dengan pasokan bahan baku dan standardisasi, produk UKM diharapkan memenuhi kualifikasi pasar. Baik untuk pasar lokal maupun manca negara.

"Rencananya, akan didirikan di (wilayah) Solo Raya. Di Trangsan (Sukoharjo) sudah tidak bisa karena tidak ada tanahnya. Yang memungkinkan Klaten dan Sragen," ucap Ema.

Saat ini, pihaknya terus mempersiapkan UKM dan Koperasi, di wilayah yang nantinya akan didirikan fasilitas tersebut.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungkap Jateng Akan Miliki Badan Riset Daerah, Dapat Dukungan Banyak Pihak

Selain itu, Ema juga memastikan agar nantinya factory sharing benar-benar digunakan dan bermanfaat bagi pengusaha skala kecil dan menengah.

Ia menyebut, persiapan tidak hanya soal lahan. Tetapi terkait kesiapan pembiayaan dan manajerial factory sharing furnitur di Solo Raya.

"Kalau untuk beroperasinya belum tahu. Jadi yang Di Sragen sudah siapkan masyarakatnya, mulai kita cari tanahnya, siapkan UKM, koperasinya. Kami kejar persiapannya terutama visibilitas studi, jangan sampai dibuat tapi tidak digunakan. Terutama (manfaat) bagi lingkungan dan UKM sekitar. Mudah-mudahan 2023 sudah jalan, karena factory sharing kan harus ada manajerialnya juga supaya tidak asal-asalan," ungkapnya.

Ema menambahkan, kehadiran factory sharing bidang furnitur, juga diharap menggenjot ekspor produk kayu.

Selain factory sharing di bidang furnitur, Ema juga mengungkapkan fasilitas itu rencananya akan dibuat untuk sektor lain. Seperti beras di Demak, Fesyen di Rembang dan Logam di Tegal.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Arif Sambodo mengatakan, factory sharing adalah bentuk hadirnya pemerintah untuk masyarakat. Ia mengaku, siap mendukung pendirian fasilitas tersebut.

"Dukungannya adalah untuk proses standardisasi khususnya SNI (Standardisasi Nasional Indonesia). Ada salah satu instalasi kita yang bisa menjadi bagian dari proses produksi," ucapnya.

"Saya sangat tertarik sekali, karena memang yang dibutuhkan UKM adalah kehadiran pemerintah, untuk mengatasi persoalan. Salah satunya rantai pasok bahan baku, factory sharing di pembuatannya pengolahan. Kalau semua sudah standar, kualitas produk UKM bisa bersaing di dunia internasional," ungkapnya.***

Editor: Ajeng Putri Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x