Baca Juga: Tiga Daerah Jawa-Bali PPKM Level 4 Termasuk Kabupaten Brebes, Begini Kata Ganjar Pranowo
Bahkan beberapa siswa terlihat berpegangan dan ada yang memeluk temannya.
"Masih nunggu guru pak, ini mau asessment nasional berbasis komputer (ANBK) pak," jelas salah satu siswa.
"Ayo jangan pegang-pegangan. Sudah diajari protokol kesehatan belum. Ayo jaraknya berapa meter, yang tadi pegang-pegang temannya langsung cuci tangan ya. Ayo bapak ibu, segera dimasukkan ke kelas. Jangan berkerumun seperti ini, bahaya!" perintah Ganjar pada siswa.
Ganjar Pranowo lantas langsung melakukan evaluasi kepada sejumlah guru.
Baca Juga: Perguruan Tinggi di Jateng Diizinkan Gelar PTM, Ganjar Pranowo Wanti-wanti Hal Ini
"Tolong dijaga bu, ini banyak orang tua was-was, anaknya aman apa tidak saat di sekolah. Tolong jaga anak-anak kita ya," tegasnya.
"Kalau seperti tadi, harusnya ada patroli. Ada satgas sekolah. Ternyata sekolah ini belum membentuk satgas. Jadi kalau melihat anak-anak berkerumun seperti itu, dianggapnya biasa. Padahal kan itu bahaya," ucapnya.
"Kemarin saya menemukan kejadian serupa di Klaten dan Boyolali, sekarang di Kota Semarang. Saya minta segera diperbaiki. Kalau nanti berkali-kali melakukan pelanggaran, ya kita tutup. Sekolah tidak boleh menggelar PTM karena pelanggaran itu menunjukkan ketidaksiapan sekolah," pungkasnya.
Salah satu guru di SMPN 33 Semarang, Eni Kurniawati mengatakan akan segera menindaklanjuti perintah Ganjar. Pihaknya akan langsung menggelar rapat evaluasi terkait hal itu.***