Lindungi Yatim Piatu Covid-19 Jawa Tengah, Wagub Taj Yasin Maimoen Beberkan Langkah Strategisnya

- 31 Agustus 2021, 13:15 WIB
Lindungi Yatim Piatu Covid-19 Jawa Tengah,  Wagub Taj Yasin Maimoen Beberkan Langkah Strategisnya
Lindungi Yatim Piatu Covid-19 Jawa Tengah, Wagub Taj Yasin Maimoen Beberkan Langkah Strategisnya /Humas Provinsi Jateng/

SEMARANGKU - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen memberikan langkah strategis dalam peduli lindungi yatim piatu karena Covid-19 di Jawa Tengah.

Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen akan membantu para yatim piatu yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19 di Jawa Tengah.

Taj Yasin Maimoen membeberkan strategis dalam aksi peduli lindungi anak yatim piatu di Jawa Tengah secara terstruktur.

Baca Juga: Tarif Parkir Jakarta Akan Naik Hingga Rp. 60 ribu, Wagub : Kita Upayakan Orang Pindah ke Transportasi Publik

Hingga sekarang ini, anak yatim piatu Jawa Tengah per pertengahan Agustus 2021 karena Covid-19 sudah mencapai 9.807 orang.

Dia menjelaskan bahwa ada dua langkah yang akan diambil untuk peduli yatim piatu di Jawa Tengah.

Pertama langkah jangka pendek dan langkah jangka panjang. Termasuk di antaranya, ia mengajak warga berkecukupan menjadi orang tua asuh bagi anak yang ditinggal oleh orang tua mereka karena terpapar Covid-19.

"Langkah jangka pendek kita memberikan bantuan sosial kepada masyarakat atau anak yang kehilangan orang tuanya. Kedua dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota dianjurkan untuk mengasuh anak dari anak yang terdampak wabah Covid-19," ujarnya dalam rilis diterima Semarangku.com, Selasa 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Alhamdulillah! BST Tahap 3 Cair Besok 3 April 2021, Ini Penjelasan Wagub DKI Jakarta

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng Retno Sudewi mengatakan jangka pendek dan jangka panjang dibuat secara terstruktur untuk melindungi yatim piatu karena Covid-19.

"Langkah jangka pendek yang kita lakukan sekarang adalah pendataan, kemudian assesment, kemudian diklarifikasi. Adapula pemberian bantuan yang telah dilakukan berupa bantuan sembako, bantuan perlengkapan sekolah dan sebagainya yang bersifat karitatif," sebutnya, melalui sambungan telepon.

Dikatakan Retno, dari jumlah 9.807 anak yatim atau piatu akibat Covid-19, sebanyak 5.772 di antaranya adalah yatim. Sementara jumlah piatu 3.608 orang dan mereka yang yatim piatu berjumlah 427 orang.

Jumlah tersebut menurutnya, semakin berkembang seiring data yang dilaporkan. Terlebih lagi, data tersebut juga harus melalui verifikasi ulang dan assesment kebutuhan anak yatim atau piatu.

Untuk langkah jangka panjang, Retno menyebut akan bekerjasama antar instansi untuk memberdayakan anak tersebut. Di antaranya, bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk pemberian Layanan Dukungan Psikososial atau dengan badan PBB untuk anak-anak UNICEF.

Langkah jangka panjang yang akan ditempuh di antaranya, pengasuhan anak oleh DP3AP2KB dan UNICEF. Pelatihan oleh Disperindag atau Dinkop UKM, pembuatan adminduk baru untuk yatim piatu, oleh Dispermasdesdukcapil sampai pemantauan kondisi dan situasi anak yatim piatu, terdampak Covid-19. Selain itu, langkah lain adalah menggandeng Kemenag, agar dapat menyediakan pondok pesantren bagi anak yatim atau piatu.

"Nanti ketika assesment akan nampak, apakah butuh keterampilan, pendidikan atau penunjang pendidikan. Namun kita belum sampai ke (tahap) itu masih kita lakukan secara bertahap," pungkas Retno.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah