"Kita padat karya banyak terkendala, tetapi di sisi lain banyak yang kebanjiran order, mana kala perusahaan di luar negeri seperti Malaysia, Vietnam, dan India Lockdown, kita kan masih beroperasi. Kita di sini ada PPKM tetapi sesuai regulasi (protokol kesehatan) entah itu kritikal, esensial, penambahan shift agar tetap produktif. Di satu sisi justru membuka banyak lowongan pekerjaan," sebut Sakina Rosellasari, dikonfirmasi pada Jumat 6 Agustus 2021.
Aplikasi berbasis web ini, dibuat sesederhana mungkin agar dapat dengan mudah diakses oleh semua kalangan.
Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari menjelaskan, E-Makaryo adalah ikhtiar agar para pencari kerja tetap terhubung dengan penyedia kerja, di tengah pembatasan kegiatan masyarakat.
Dengan adanya aplikasi E-Makaryo ini, Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari berharap dapat mengurangi pengangguran terbuka di Jateng.
"Pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat pengangguran terbuka di Jateng naik turun. Sebelum pandemi kan sekitar 800 ribu sekian, pada tahun 2020 meningkat menjadi 1.200.010 orang, di triwulan pertama 2021 turun 1,1 juta orang. Ini ada PPKM juga kita melakukan pendekatan hubungan industrial agar tidak ada PHK," sebutnya.
Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari menyebut, cukup dengan mengetik E-Makaryo pada laman pencarian di handphone atau komputer, maka aplikasi ini akan muncul.
Jika tidak, bisa mengetik alamat https://bursakerja.jatengprov.go.id/ , kemudian membuat akun dan memilih pekerjaan dengan tingkat pendidikan yang sesuai.
Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari mencontohkan perusahaan alas kaki yang berskala ekspor ke Eropa dan Asia, membuka banyak lowongan.
Selain itu ada perusahaan Apparel, Tekstil dan Underwear yang juga mendapatkan banyak pesanan dan membutuhkan banyak pekerja.