Menurutnya, ini adalah tahun kedua perayaan lebaran Idul Adha di tengah pandemi COvid-19.
"Kita semua merasa pasti ada rindu yang luar biasa, bisa salat berjemaah di masjid atau lapangan. Tentu ini tahun kedua umat islam tidak bisa merayakan salat iduladha secara berjemaah dengan masyarakat. Tetap di rumah saja, pasti ada rasa yang berbeda," katanya.
Ganjar juga berterima kasih kepada masyarakat Jawa Tengah, tokoh masyarakat, dan ulama yang sudah membantu mengedukasi warga. Ia berharap ini adalah iduladha terakhir yang dirayakan di tengah pandemi.
"Mudah-mudahan apa yang sudah kita lakukan ini membawa hasil yang baik untuk membantu menyelesaikan masalah terkait dengan corona ini," imbuh Ganjar Pranowo.***