Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengakui jika banyak mahasiswa yang kuliah di fakultas kesehatan atau keperawatan, tidak mau menjadi nakes untuk membantu menangani pasien Covid-19.
Padahal saat ini, nakes di Jawa Tengah sudah kualahan menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah setiap hari.
Ganjar menjelaskan, nakes untuk menangani pasien Covid-19 di Jawa Tengah memang sangat dibutuhkan saat ini.
Bahkan Ganjar mengaku sudah berupaya memperbantukan nakes dari daerah lain untuk membantu merawat pasien Covid-19 di Jawa Tengah.
Tapi karena para nakes tersebut sudah bekerja di rumah sakit daerah masing-masing, sehingga mereka mempunyai beban dan tanggungjawab di instansi.
"Beberapa kali kami sempat pinjam (nakes), tapi karena terjadi peningkatan di beberapa titik, sehingga mereka harus stanby di tempatnya masing-masing. Kami akan terus mengupayakan terkait pemenuhan tenaga kesehatan ini," papar Ganjar.
Karena itu, Ganjar coba mencari nakes dari mahasiswa fakultas kedokteran dan perawat semester akhir untuk membantu merawat pasien Covid-19 di rumah sakit.
"Kami memang terkendala terkait tenaga kesehatan. Kami sudah koordinasi dengan IDI, PPNI, Persi dan lainnya untuk membantu," ucap Ganjar.
"Sekarang sudah ada tambahan, tapi rasa-rasanya tetap kurang. Maka kami akan bekerjasama dengan perguruan tinggi," imbuhnya.
Mahasiswa-mahasiswa kedokteran atau keperawatan yang sudah masuk semester akhir akan digandeng untuk membantu penanganan pandemi.