Ganjar Bingung, Kasus Covid-19 di Demak Tinggi, Tapi Ruang Isolasi Justru Kosong

- 18 Juni 2021, 18:22 WIB
Gubernur Jawa Tengah saat mengecek ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Demak yang masih belum dipakai.
Gubernur Jawa Tengah saat mengecek ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Demak yang masih belum dipakai. /Dok Humas Pemprov Jawa Tengah/

Bidan desa Mangunjiwan, Ririn menerangkan pada Ganjar, bahwa di desanya itu ada 50 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ada 21 orang yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah, sementara 27 orang dinyatakan sembuh dan dua lainnya meninggal dunia.

"Mereka memilih isolasi di rumah pak, soalnya lebih nyaman," kata Ririn.

Bupati Demak, Esti'anah yang mendampingi Ganjar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat dengan kapasitas 104 kamar.

Beberapa waktu lalu sempat terisi empat pasien positif Covid-19, tapi saat ini sudah kosong.

"Isolasi terpusat kami masih kosong pak, ada 104 kamar. Kemarin sempat merawat, tapi karena sudah sembuh maka dipulangkan," kata Esti'anah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Gufrin menambahkan, Pemkab Demak memiliki dua tempat isolasi terpusat yakni wisma Hasanah dan gedung BKPP dengan kapasitas 104 kamar. Tapi, sampai saat ini tempat isolasi terpusat itu masih kosong.

"Selain itu, kami juga memiliki posko-posko Covid-19 di desa sebanyak 356 dengan total kapasitas 1400 lebih. Jadi, masih ada ruangan cukup banyak," ucapnya.

Melihat kondisi itu, Ganjar pun meminta Pemkab Demak melakukan pemantauan ketat. Sebab jika tidak, klaster keluarga akan semakin banyak muncul di Demak.

"Kalau rumahnya tidak terlalu bagus, saya sarankan lebih baik diedukasi dan dibawa ke isolasi terpusat. Tapi kalau rumahnya cukup bagus dan ada ruangan khusus, bisa diambilkan satu kamar dan dipastikan dia tidak bergerak kemana-mana," katanya.

Halaman:

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x