Daftar Delapan Daerah di Jateng yang Zona Merah, Begini Instruksi Ganjar Pranowo

- 8 Juni 2021, 07:15 WIB
Daftar Delapan Daerah di Jateng yang Zona Merah, Begini Instruksi Ganjar Pranowo
Daftar Delapan Daerah di Jateng yang Zona Merah, Begini Instruksi Ganjar Pranowo /Dok Humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU - Ada delapan derah Kabupaten dan kota di Jateng yang kini zona merah lalu bagaimana antisipasi Gubernur Ganjar Pranowo.
 
Sebanyak delapan Bupati dan Wali Kota di Jateng mendapat instruksi khusus dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkait zona merah di Jateng. 
 
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan instruksi khusus pada delapan Bupati dan Wali Kota di Jawa Tengah, menyusul peningkatan kasus zona merah yang terjadi di delapan daerah tersebut. 
 
Instruksi khusus tersebut disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 secara daring di ruang rapat Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin 7 Juni 2021. 
 
 
Rapat diikuti oleh beberapa tenaga ahli di bidang kesehatan serta seluruh Bupati dan Wali Kota seluruh wilayah Jateng.
 
"Seperti yang sudah diprediksikan, dua minggu pasca liburan terjadi kenaikan. Awalnya hanya tiga Kabupaten/Kota yang masuk zona merah, yakni Kudus, Brebes dan Sragen. Namun saat ini, ada delapan yang masuk zona merah, yakni Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes," kata Ganjar.
 
Khusus untuk delapan daerah zona merah itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memerintahkan semuanya menambah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun isolasi. 
 
Tempat isolasi terpusat harus segera disiapkan, bisa di hotel, wisma bahkan kalau diperlukan bisa menggunakan gedung sekolah.
 
"Kalau tidak bisa, segera koordinasi dengan kami, karena kami memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat yang siap. Tak hanya di Kabupaten/Kota, saya minta Kades/Lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo. Siapkan juga tempat isolasi-isolasi terpusat di desa untuk menangani ini," ucapnya.
 
 
Tempat isolasi terpusat juga harus disiapkan termasuk menggenjot program vaksinasi COVID-19 di masing-masing daerah.
 
Ganjar juga meminta delapan daerah zona merah itu untuk menggenjot vaksinasi. 
 
Kementerian Kesehatan telah siap menambah stok vaksin di delapan daerah zona merah itu untuk menanggulangi potensi penyebaran Covid-19. 
 
Untuk Kudus, Menkes sudah mengirimkan 50.000 dosis vaksin, sementara untuk tujuh Kabupaten/Kota zona merah lainnya, segera dikirimkan 25.000 dosis vaksin.
 
"Saya minta vaksinasi digenjot, karena menurut data, dari 8 Kabupaten dan Kota yang sekarang masuk zona merah itu, hanya Demak yang vaksinasinya cukup tinggi. Tujuh lainnya masih rendah. Maka saya minta dipercepat, cari lansia sebagai prioritas vaksinasi," imbuhnya.
 
Tak hanya delapan daerah zona merah yang harus diperketat, Ganjar juga meminta semua daerah di Jateng untuk siaga. 
 
Pasalnya dari gambar pola penyebaran COVID-19, ternyata bentuknya terutama bergerombol di daerah yang saling  berdekatan.
 
"Kalau dilihat gambarnya, ini bergerombol. Brebes sudah merembet ke Kabupaten Tegal, sementara Kudus merembet ke Jepara, Sragen, Pati, Grobogan, Demak. Jadi daerah sekitarnya harus siap-siap. Rembang, Blora harus siap, Kota Semarang, Boyolali harus siap termasuk Solo, Karanganyar dan lainnya," tegasnya.
 
 
Semua daerah diminta melakukan penambahan tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit. 
 
"Untuk Bed Occupancy Rate di Jateng memang perlu penambahan, total BOR Jateng untuk ICU mencapai 51,87 persen dan isolasi 58,35 persen. Rinciannya, 597 ICU terpakai dan masih tersedia 554, sementara 4541 tempat tidur isolasi rumah sakit terpakai dan 3212 masih tersedia," tutur Ganjar.
 
Ganjar juga meminta operasi yustisi di setiap wilayah untuk ditingkatkan, terutama di delapan daerah itu. 
 
Tempat-tempat pusat keramaian dan kerumunan harus diperketat, bahkan jika diperlukan harus ditutup.
 
"Tempat wisata, mall, pasar, restoran semuanya diperketat. Kalau tidak bisa diatur, tutup," tegasnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menerangkan, kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah saat ini mencapai 10.297. 
 
Dari total kasus aktif COVID-19 itu, sebanyak 5420 pasien dirawat dan 4877 pasien diisolasi.
 
"Kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus, Demak, Kabupaten Tegal, Kota Semarang dan Banyumas. Sementara kasus baru tertinggi adalah Kudus, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Brebes," ucapnya.
 
 
Sejumlah Bupati Walikota yang mengikuti rapat menegaskan siap menambah tempat BOR rumah sakit di daerahnya masing-masing. 
 
Mereka juga siap untuk segera membuat tempat isolasi terpusat dan mengaktifkan Jogo Tonggo.
 
"Saat ini BOR kami 324, sudah saya mintakan seluruh direktur rumah sakit menambah jadi 370, karena kami tidak hanya melayani warga Pati, melainkan juga dari Kudus, Rembang dan Grobogan. Untuk tempat isolasi, kami juga siapkan," kata Bupati Pati, Haryanto.
 
Namun ada pula Bupati yang meminta bantuan Pemprov Jateng terkait tempat isolasi terpusat. 
 
Seperti Bupati Kudus yang beberapa waktu lalu mengirimkan pasien Covid-19 Kabupaten Kudus ke Donohudan. 
 
Begitu juga dengan Bupati Demak yang meminta bantuan tempat isolasi milik Provinsi di Semarang.
 
"Untuk isolasi terpusat kami terbatas, sehingga kami minta bantuan Pemprov Jateng, termasuk RSUD milik Pemprov," kata Bupati Demak, Estianah.
 
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan instruksi khusus pada delapan Bupati di Jawa Tengah, menyusul peningkatan kasus yang terjadi di delapan daerah tersebut.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x