BOR Rumah Sakit Kudus Penuh, Ganjar Minta Bupati Kudus Terus Upayakan Penambahan 

- 2 Juni 2021, 17:45 WIB
BOR Rumah Sakit Kudus Penuh, Ganjar Minta Bupati Kudus Terus Upayakan Penambahan
BOR Rumah Sakit Kudus Penuh, Ganjar Minta Bupati Kudus Terus Upayakan Penambahan /Dok Humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo minta kepada Bupati Kudus untuk terus berupaya dalam rangka penambahan tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit. 
 
Bupati Kudus diminta terus berupaya dalam rangka penambahan tempat tidur dan ruang isolasi rumah sakit oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 
 
"Pengalaman saya waktu dulu mengalami kenaikan dan BOR tinggi, saya itu tinggal perintah saja ke rumah sakit. Kamu tambah ICU dan tempat tidur isolasi. Kalau ndak punya duit, pakai saja BLUD. Tidak ada yang tidak bisa, semuanya bisa. Ini hanya butuh mau dan strong leadership dari Bupati, agar langsung tunjuk, perintah dan lakukan. Ndak ada yang lain," tegas Ganjar Pranowo.
 
 
Hal itu disampaikan oleh Ganjar pasalnya Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kudus sudah sangat tinggi, sudah mendekati 100 persen.
 
"Saya sudah komunikasi dengan Bupati dan Kadinkesnya. Yang jelas persoalan yang harus diselesaikan di sana itu menambah tempat tidur. Itu sebenarnya ndak sulit, tinggal butuh mau saja. 
Tapi kalau nanti sulit betul, kami akan turunkan rumah sakit darurat," kata Ganjar usai mengikuti rapat dengan Kemenkes secara daring pada Rabu 2 Juni 2021. 
 
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo  berharap Pemkab Kudus cepat melakukan tindakan-tindakan perbaikan. 
 
Ganjar juga meminta kepada Bupati Kudus dan Kadinkes untuk dapat bergerak cepat menambah tempat tidur di rumah sakit Kudus.
 
Meski begitu, lanjut Ganjar, pihaknya akan terus mendampingi Kabupaten Kudus dalam mengatasi persoalan penambahan tempat tidur dan ruang isolasi ini. 
 
 
Terkait rumah sakit darurat itu, saat ini lanjut Ganjar sedang dilakukan assesment. 
 
Nantinya, keputusan apakah akan membuat rumah sakit darurat atau tidak, tergantung hasil assesment itu.
 
"Kalau harus membuat rumah sakit darurat, kita sudah siap. TNI/Polri sudah siap. SDM kita dorong, perawatnya dari PPNI dan dari kita sudah kita dorong, termasuk dokter dari Provinsi maupun IDI sudah disiapkan," tegasnya.
 
Sambil menunggu hasil assesment terkait keputusan rumah sakit darurat, Ganjar mengatakan akan menerapkan pola gotong royong. 
 
Beberapa daerah di sekitar Kabupaten Kudus juga diminta oleh Ganjar untuk turut serta membantu penanganan.
 
"Maka kita akan pandu, biar teman-teman Kudus nyaman semuanya. Kalau sulit bisa langsung komunikasi dengan kami, bantuan apa yang dibutuhkan. Kami siap bantu, Kemenkes dan BNPB juga siap bantu," kata Ganjar.
 
Dari Kementerian Kesehatan dan BNPB juga sudah turun untuk ikut  membantu penanganan di Kabupaten Kudus itu. 
 
 
"Dan pola gotong royong ini diapresiasi pak Menkes, karena semua daerah penyokong Kudus mau mendukung dan membantu. Misalnya Semarang saya senang, karena BOR nya tidak tinggi dan ikhlas menerima pasien dari Kudus. Ini yang akan kita dorong terus," imbuhnya.
 
Selain Kabupaten Kudus, Ganjar juga meminta beberapa daerah khususnya di Jateng untuk tetap siaga dengan mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan apabila terjadi lonjakan. 
 
Rumah sakit harus benar-benar disiapkan menghadapi lonjakan pasien Covid-19 agar nantinya tidak kesulitan ketika terjadi peningkatan.
 
"Selain Kudus, saya minta tambahannya itu di Tegal, Sragen dan beberapa daerah lain kita minta ditambah. Selain itu, testing, tracking harus terus ditingkatkan. Tidak boleh kendor, karena ini bisa dijadikan acuan penanganan termasuk antisipasi potensi varian baru," pungkas Ganjar.
 
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menerangkan, kondisi BOR rumah sakit di Kudus memang sudah cukup mengkhawatirkan. 
 
Sehingga, penambahan tempat tidur baik ICU maupun ruang untuk isolasi sudah cukup mendesak untuk dilakukan.
 
"Selain itu, banyak tenaga kesehatan di Kudus yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga kami dari Provinsi berupaya melakukan penambahan tenaga. Saat ini, sudah ada 48 tenaga kesehatan yang kami kirim ke Kudus untuk membackup," terang Yulianto.
 
Bupati Kudus diminta terus berupaya dalam rangka penambahan tempat tidur dan ruang isolasi rumah sakit oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x