Kondisi Terkini Kasus Penyebaran Covid-19 di Pati, Begini Hasil Tes PCR Terakhir

- 5 Mei 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi kondisi terkini warga Pati yang positif Covid-19 dari klaster hajatan pemudik.
Ilustrasi kondisi terkini warga Pati yang positif Covid-19 dari klaster hajatan pemudik. /Pixabay

SEMARANGKU – Sebanyak 39 warga yang tertular Covid-19 di Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, Kabuapten Pati, Jawa Tengah sudah mengalami perkembangan.

Kasus klaster Covid-19 di Pati diduga terjadi setelah kegiatan hajatan seorang warga yang mudik dari rantau dan diketahui positif Covid-19.

Dari pendeteksian yang dilakukan, warga yang mendatangi acara dan kontak erat lantas dinyatakan tertular virus.

Baca Juga: Tampil di Tribute to Didi Kempot, Istri The Godfather of Broken Heart Rasakan Ambyar Kedua

Baca Juga: LIDA 2021 Top 42 Group 6 Putih: Faisal Duta Kalimantan Barat Dapat Standing Ovation, Ini Pujia Fildan DA

39 warga yang dinyatakan tertular Covid-19 dari acara hajatan pemudik tersebut sudah ditangani dan diisolasi selama 10 hari.

Kini, mereka sudah dinyatakan negatif Covid-19 setela dilakukan swab PCR dan antigen.

“Setelah diisolasi selama sepuluh hari kemudian kita evaluasi dengan metode swab PCR dan antigen, alhamdulillah hari ini sudah dinyatakan negatif semua. Kemarin ada 30 (dinyatakan negatif), sekarang ada empat orang yang sudah negatif,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Edy Siswanto, Rabu 5 Mei 2021.

Baca Juga: 5 Ribu Pemudik Lolos, Gubernur Ganjar Pranowo: Penyekatan Pemudik Perlu Sampai Tingkat RT

Baca Juga: Jelang Lebaran, Gubernur Jateng Bagikan 2 Ribu Paket Sembako untuk Warga Kota Semarang

Pemkab Pati bersama Pemdes Kuryokalangan lantas gerak cepat dengan melakukan isolasi. Hingga kini dilaporkan, tidak ada kasus kematian pada klaster Kuryokalangan.

Dia pun mewanti-wanti agar warga Pati di rantau, tak mudik terlebih dahulu. Hal itu untuk mengantisipasi adanya rantai penularan dari luar daerah.

“Saya juga berpesan, kalau ada yang terpapar orangnya jangan dikucilkan. Kalau bisa dilakukan isolasi dengan baik pasti sembuh,” paparnya. 

Baca Juga: Gempa 5,8 SR yang Guncang Sumbar Rabu Pagi, Tidak Berpotensi Tsunami

Baca Juga: Pakar Ruang Angkasa: Teknologi Saat Ini Tidak Bisa Selamatkan Bumi dari Hantaman Asteroid

Sementara itu, Sekretaris Desa Kuryokalangan Hayyin Nu'man mengaku bersyukur akan kondisi ini. Dia berharap tidak ada lagi kasus penularan Covid-19 di wilayahnya.

Sebagai antisipasi, Pemerintah Desa Kuryokalangan memberlakukan skrining ketat jika ada warganya yang mudik. Terkait hal itu, ia berharap warganya ketat mematuhi protokol kesehatan.

Berdasarkan pengalaman tahun 2020, hanya ada lima keluarga yang pulang dari rantau ke Kuryokalangan. 

Baca Juga: Mata Najwa Trans7 Tidak Tayang Malam Ini, Najwa Shihab Host Talkshow Dirawat di RS, Ini Hasil Tes PCR nya

Baca Juga: Ganjar Pranowo Serahkan 2.000 Paket Sembako untuk Warga Semarang, Simak Pesan Ganjar

“Kalau ada yang datang kita imbau untuk membawa hasil swab. Jika tidak membawa kita arahkan ke puskesmas untuk melakukan swab gratis. Kalau positif nanti kan sudah tanggung jawab satgas,” paparnya.

Penanganan klaster Kuryokalangan, diapresiasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo. Hal itu karena tidak ada kematian pada kasus ini.

“Ini pembelajaran bagi kita. Di sini (Kuryokalangan) ditangani dengan baik, sehingga klaster ini tidak berkembang dan tidak ada kematian satu pun,” ungkapnya. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x