SEMARANGKU – Sebanyak 39 warga yang tertular Covid-19 di Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, Kabuapten Pati, Jawa Tengah sudah mengalami perkembangan.
Kasus klaster Covid-19 di Pati diduga terjadi setelah kegiatan hajatan seorang warga yang mudik dari rantau dan diketahui positif Covid-19.
Dari pendeteksian yang dilakukan, warga yang mendatangi acara dan kontak erat lantas dinyatakan tertular virus.
Baca Juga: Tampil di Tribute to Didi Kempot, Istri The Godfather of Broken Heart Rasakan Ambyar Kedua
39 warga yang dinyatakan tertular Covid-19 dari acara hajatan pemudik tersebut sudah ditangani dan diisolasi selama 10 hari.
Kini, mereka sudah dinyatakan negatif Covid-19 setela dilakukan swab PCR dan antigen.
“Setelah diisolasi selama sepuluh hari kemudian kita evaluasi dengan metode swab PCR dan antigen, alhamdulillah hari ini sudah dinyatakan negatif semua. Kemarin ada 30 (dinyatakan negatif), sekarang ada empat orang yang sudah negatif,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Edy Siswanto, Rabu 5 Mei 2021.
Baca Juga: 5 Ribu Pemudik Lolos, Gubernur Ganjar Pranowo: Penyekatan Pemudik Perlu Sampai Tingkat RT
Baca Juga: Jelang Lebaran, Gubernur Jateng Bagikan 2 Ribu Paket Sembako untuk Warga Kota Semarang
Pemkab Pati bersama Pemdes Kuryokalangan lantas gerak cepat dengan melakukan isolasi. Hingga kini dilaporkan, tidak ada kasus kematian pada klaster Kuryokalangan.
Dia pun mewanti-wanti agar warga Pati di rantau, tak mudik terlebih dahulu. Hal itu untuk mengantisipasi adanya rantai penularan dari luar daerah.
“Saya juga berpesan, kalau ada yang terpapar orangnya jangan dikucilkan. Kalau bisa dilakukan isolasi dengan baik pasti sembuh,” paparnya.
Baca Juga: Gempa 5,8 SR yang Guncang Sumbar Rabu Pagi, Tidak Berpotensi Tsunami
Baca Juga: Pakar Ruang Angkasa: Teknologi Saat Ini Tidak Bisa Selamatkan Bumi dari Hantaman Asteroid
Sementara itu, Sekretaris Desa Kuryokalangan Hayyin Nu'man mengaku bersyukur akan kondisi ini. Dia berharap tidak ada lagi kasus penularan Covid-19 di wilayahnya.
Sebagai antisipasi, Pemerintah Desa Kuryokalangan memberlakukan skrining ketat jika ada warganya yang mudik. Terkait hal itu, ia berharap warganya ketat mematuhi protokol kesehatan.
Berdasarkan pengalaman tahun 2020, hanya ada lima keluarga yang pulang dari rantau ke Kuryokalangan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Serahkan 2.000 Paket Sembako untuk Warga Semarang, Simak Pesan Ganjar
“Kalau ada yang datang kita imbau untuk membawa hasil swab. Jika tidak membawa kita arahkan ke puskesmas untuk melakukan swab gratis. Kalau positif nanti kan sudah tanggung jawab satgas,” paparnya.
Penanganan klaster Kuryokalangan, diapresiasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo. Hal itu karena tidak ada kematian pada kasus ini.
“Ini pembelajaran bagi kita. Di sini (Kuryokalangan) ditangani dengan baik, sehingga klaster ini tidak berkembang dan tidak ada kematian satu pun,” ungkapnya. ***