Polres Purworejo Buka Kembali Akses Jalan di Desa Wadas Pasca Demo Kemarin

- 24 April 2021, 16:30 WIB
Demo yang sempat bentrok antara Polres Purworejo dan warga desa Wadas
Demo yang sempat bentrok antara Polres Purworejo dan warga desa Wadas /Dok Humas Polda Jateng
 
SEMARANGKU - Jajaran dari Polres Purworejo, Brimob dan Kodim 0708 Purworejo, membuka kembali akses jalan Kabupaten Purworejo yang melewati Desa Wadas pada Jumat siang, 23 April 2021 pasca demo warga.
 
Dikarenakan, jalan merupakan fasilitas umum yang digunakan oleh masyarakat umum, tidak hanya warga masyarakat sekitar lokasi jalan. 
 
Maka, Polres Purworejo membuka kembali akses jalan yang melewati desa Wadas. 
 
Berdasarkan laporan masyarakat, terkait penutupan akses jalan Kabupaten, Polres  Purworejo dengan dukungan dari Brimob dan Kodim 0708, melakukan upaya-upaya preventif untuk mengimbau warga masyarakat agar tidak melakukan pemblokiran akses jalan yang melewati Desa Wadas Kab. Purworejo. 
 
 
"Kami mendapat laporan jika terjadi penutupan jalan di Desa Wadas, maka kami bersama petugas kepolisian dibantu Brimob Kutoarjo dan anggota Kodim 0708 datang ke lokasi untuk membuka jalan itu,” ungkap Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito, saat ditemui di lokasi kejadian.
 
Petugas patroli tidak dapat melanjutkan perjalanan dikarenakan, sudah ada material pohon dan tiang listrik yang di tumbangkan warga untuk menghalangi jalan.
 
Tidak hanya material pohon dan tiang listrik yang ditumbangkan, bebatuan dengan ukuran besar  yang dengan sengaja disebar berserakan di berbagai ruas jalan. 
 
Pohon dan tiang listrik tersebut  sengaja ditebang oleh warga, sebagai bentuk blokade atau halang rintang, sebagai wujud penolakan warga atas rencana sosialisasi dalam rangka inventarisasi dan identifikasi bidang tanah oleh pihak yang berhak pengadaan tanah untuk kepentingan umum bagi pembangunan bendungan Bener di Balai Desa Wadas.
 
 
Berawal dari adanya masyarakat desa Wadas yang akan mengikuti kegiatan  sosialisasi yang diselenggarakan oleh BPN dan BBWS, terkait rencana pembangunan proyek strategis nasional Bendungan Bener. 
 
Namun, warga masyarakat desa yang akan mengikuti kegiatan sosialisasi justru mendapat intimidasi dari warga lain, dengan mengambil undangan yg sudah disebarkan. 
 
Tidak hanya sampai disitu, mereka juga melakukan ancaman kepada warga masyarakat, supaya tidak hadir dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh BPN dan BBWS tersebut. 
 
Mereka juga menutup akses jalan masuk dan keluar desa termasuk jalan Kabupaten. 
 
 
Himbauan telah dilakukan berulang kali, termasuk ajakan untuk berdialog dengan LBH yang ada, namun tidak ditanggapi oleh warga. 
 
Kericuhan berawal ketika akses jalan menuju ke Desa Wadas di tutup oleh warga yang menolak tanah Desa Wadas yang akan diambil batu quarry, untuk dijadikan material pembangunan Bendungan Bener. 
 
Sehingga aksi bentrok dengan petugas Polres Purworejo pun tak terelakan dijalan kabupaten yang melintas di Desa Wadas, pada Jumat siang, 23 April 2021.
 
Bentrok tersebut bermula saat petugas Polres Purworejo bersama TNI Kodim 0708 patroli dengan bersekala besar dan melintas di jalan kabupaten desa Wadas. 
 
Pada saat petugas patroli hendak membersihkan material pohon dan ranting, serta batu yang melintang dan menghadang di jalan raya, warga tidak terima.
 
 
Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito menjelaskan bahwa, jalan yang ditutup oleh warga merupakan jalan umum dan jalan Kabupaten yang melintasi Desa Wadas, maka perlu bagi petugas untuk membuka kembali akses jalan tersebut bagi kepentingan umum.
 
“Ini jalan kabupaten, tidak boleh kelompok masyarakat tertentu kemudian menguasainya dan melarang orang lain untuk melintas. Ini sama saja dengan mengganggu ketertiban umum sehingga harus ditertibkan,” tegas Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito.
 
Kapolres telah melakukan himbauan berkali-kali kepada warga, namun warga tetap tidak mengindahkan peringatan dan himbauan tersebut. 
 
Ratusan warga baik laki-laki dan perempuan yang tergabung dalam organisasi Gempadewa dan Wadon Wadas tetap bertahan dengan duduk menghadang Polri dan TNI lantaran merasa bahwa himbauannya tidak di hiraukan. 
 
 
Petugaspun dengan terpaksa tetap terus membuka blokade jalan, dengan membersihkan material yang menutupi jalan sekaligus membubarkan warga.
 
Dalam pembubaran tersebut, bentrokan antara petugas kepolisian dengan warga pun tak bisa dielakkan. 
 
Warga kemudian melempari petugas dengan batu, petugas membalas dengan tembakan gas air mata. 
 
Sejumlah orang yang terindikasi sebagai provokator pun diamankan dan dibawa oleh petugas. 
 
Petugaspun akhirnya berhasil membuka kembali jalan dan membubarkan aksi warga.
 
"Protap penggunaan kekuatan diterapkan sesuai prosedur dan proporsional sampai dengan tahap pembubaran masa, karena sudah mulai aksi-aksi provokasi dan anarkis dengan menyerang petugas dengan memukul  menggunakan tangan kosong, kayu dan lemparan batu dan mengakibatkan 5 personil menderita luka," terang Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito.
 
 
“Setelah kami cek mereka tidak kenal satu sama yang lainya. Dan itu merupakan orang luar bahkan bukan orang Purworejo yang sengaja akan mengganggu keamanan di Purworejo ini,” tambahnya.
 
“Selain itu, anggota saya Ipda Supriyanto yang saat itu juga ikut dalam patroli tersebut mengalami luka di pelipis akibat lemparan batu dari warga dan saat ini mendapat perawatan dari medis, tidak hanya Ipda Supriyanto saja yang mengalami luka-luka, ada beberapa personel yang juga terkena lemparan batu dari warga," kata Kapolres.
 
Sampai dengan saat ini, telah diamankan 11 orang yang diduga sebagai provokator demo di Purworejo dan sedang dalam tahap pemeriksaan Kepolisian.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x