"Ekonomi kan sudah mulai bergerak dan sekarang sudah mulai menyesuaikan kok.
Jadi nggak ada cerita buka tutup tapi linier kayak begini saja. Cuma kan kita menghitungnya kalau terjadi mudik dan kemudian breg semuanya masuk itu pasti terjadi lonjakan penularan itu yang mesti kita kontrol," jelasnya.
Namun, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya memastikan akan langsung menutup Obyek Wisata (OW) tersebut jika kedapatan melanggar protokol kesehatan yang telah ditentukan.
Baca Juga: Polda Jateng Kirim Bantuan Dan Personil untuk Korban Bencana Banjir Bandang di NTT
Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Gelar Rapat Persiapan Ramadhan, Ada Potensi Perbedaan Waktu Imsakiyah
Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Kamis 8 April 2021 Ada Kulfi, Radha Krishna, Shiva, Uttaran, Nazzar
Ganjar mengatakan pihaknya tidak akan 'ngegas' soal penutupan obyek wisata saat libur lebaran Mei nanti. Sebab, dirinya menilai saat ini pengelola OW juga sudah dapat menjaga protokol kesehatan selama membuka obyek wisatanya.
Menurutnya, obyek wisata bisa tetap beroperasi asalkan disiplin dalam menerapkan prokes.
"Kita tidak ngegas-ngegas gitu ya untuk buka atau tutup, tapi seperti ini. Begitu protokolnya tidak dilengkapi, protokolnya dilanggar kita tutup," tegasnya.
Di sisi lain, Ganjar juga terus mengingatkan agar seluruh daerah mempersiapkan tempat isolasi terpusat untuk pemudik yang datang ke daerahnya masing-masing menjelang lebaran tahun ini.
Apalagi, tambah Ganjar, Jateng sudah memiliki pengalaman pada Mudik lebaran tahun lalu.
"Sebenarnya kita punya pengalaman kok waktu mudik dulu, umpama contoh yang dulu progresif banget itu bupati banyumas, tungguin sendiri yang masuk. Kalau soal tempat sih di mana-mana bisa. Tapi yang jelas daerah mesti menyiapkan tempat isolasi," tandasnya.***