Cek Gudang Bulog Klaten, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Temukan Fakta Ini

- 29 Maret 2021, 19:15 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika mengecek beras di gudang Bulog Banaran Delanggu, Kabupaten Klaten, Senin 29 Maret 2021.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika mengecek beras di gudang Bulog Banaran Delanggu, Kabupaten Klaten, Senin 29 Maret 2021. /Dok Humas Pemprov Jateng

Bulog lanjut dia, bisa diberikan tugas yang lebih optimal seperti dulu lagi.

"Saya juga kepikiran, kalau pusat tidak melakukan, maka Pemda harus mengambil tindakan.
Sepertinya kita harus punya gudang sendiri, mungkin kita yang melakukan fungsi PSO dan mengambil stok agar petani bisa terbantu. Kalau tidak ada saluran keluarnya, ngendonnya akan lebih banyak," kata Ganjar.

Menurutnya, fungsi Bulog agak pincang. Di satu sisi mereka diminta menyerap lebih banyak gabah dari petani, tapi keluarnya tidak banyak, hanya untuk stok saja.

"Kalau sistemnya ndak dirubah, sudah pasti serapan Bulog nggak bisa bagus. Dampaknya harga petani pasti rendah karena betul-betul menggunakan mekanisme pasar dan diadu dengan pasar," tegasnya.

Pemimpin Wilayah Bulog Jateng, Miftahul Ulum mengatakan, Bulog Jateng dijatah menyerap gabah petani sebanyak 204.000 ton pada tahun ini.

"Kami optimis itu tercapai, minimal di atas 75 persen dari target," katanya.

Ulum menerangkan, disamping itu ada kendala Bulog dalam penyerapan gabah petani. Menurutnya, kualitas gabah petani, panen raya kali ini tidak terlalu bagus.

"Kendalanya saat musim hujan kemarin. Jadi banyak gabah yang dipanen lebih awal, karena rusak. Dalam arti terkena banjir padi roboh jadi segera dipanen," terangnya.***

Halaman:

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah