Ekspor Ikan Jawa Tengah 2020 Capai Rp2,78 Triliun, BKIPM Sebut 26 Negara Ini yang Membelinya

- 25 Januari 2021, 14:24 WIB
Ilustrasi pengolahan ikan untuk ekspor.*
Ilustrasi pengolahan ikan untuk ekspor.* /I3ackjack/Pixabay

SEMARANGKU – Jawa Tengah (Jateng) dalam bidang ekspor ikan pada tahun 2020 sudah mencapai Rp2,78 triliun.

Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) mengatakan produksi ikan di Jateng sudah diekspor ke 26 negara di dunia.

Amerika Serikat termasuk dalam daftar peringkat 10 negara tujuan ekspor tertinggi produk perikanan dari Jateng dengan nilai tertinggi dari 26 negara lainnya yaitu mencapai Rp1,05 triliun disusul oleh Jepang, China, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Hongkong, dan Vietnam.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS) Dimulai, Dapatkan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 Tiap Bulan!

Baca Juga: Duh! Dokter di Palembang Meninggal Dunia Usai Suntik Vaksin Covid-19, Ini Faktanya

Ekspor Ikan Jawa Tengah 2020 Capai Rp2,78 Triliun, BKIPM Sebut 26 Negara Ini yang Membelinya

"Nilai tersebut berasal dari perputaran roda ekspor dari total 63 komoditas perikanan ke 28 negara tujuan ekspor dengan total volume 7.172 ton dan 192 kali frekuensi pengiriman," kata Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana di Semarang, dikutip dari Antara News, Senin 25 Januari 2021.

Namun, nilai keuntungan pada tahun 2020 termasuk mengalami penurunan ketimbang pencapaian tahun 2019 yang mencapai Rp2,91 triliun.

Bahkan, ketimbang nilai penghasilan pada 4 tahun sebelumnya, pencapaian pada tahun 2020 termasuk paling rendah karena disebabkan pandemi Covid-19.

Baca Juga: BTS Akan Rilis Album BE Versi Terbaru, Big Hit Entertainment Janjikan ARMY Hadiah Mengejutkan, Apa Itu?

Baca Juga: Aktris Korea Song Yoo Jung Meninggal Dunia Diduga Karena Bunuh Diri, Pernah Bermain di School 2017

Dengan demikian, dia mengungkapkan komoditas daging rajungan tetap menjadi unggulan selama tahun 2020 dan Jateng dapat menjadi provinsi tertinggi dalam menyumbangkan devisa negara yaitu Rp981 miliar.

"Selain daging rajungan, surimi (Rp75 miliar), daging nila (Rp71 miliar), makarel (Rp53 miliar), cumi-cumi (Rp52 miliar) tepung ikan (Rp48 miliar), udang (Rp28 miliar), sotong (Rp9 miliar), bloso (Rp8 miliar), dan daging kakap (Rp7 miliar)," ujarnya.

Pihak mengaku nilai pertumbuhan produk perikanan di Jateng selama 2020 cukup memuaskan.

Baca Juga: WOW, Drama Korea The Uncanny Counter Season Dua Dikonfirmasi Akan Segera Dibuat!

Baca Juga: BLINK, Bersiaplah! Rose BLACKPINK Akan Rilis Lagu Debut Solonya Bulan Ini Juga!

Misalnya, pada triwulan pertama 2020 nilai ekspor perikanan Jateng mulai menampakkan nilai tertinggi mencapai Rp291 miliar sementara, pada triwulan kedua mengalami penurunan produk ekspor perikanan sebanyak Rp144 miliar.

Sementara itu, Gatot menegaskan bahwa BKIPM Semarang pihaknya selalu siap membantu pemerintah dalam menyukseskan Program Pemulihan Ekonomi Nasional pada 2021.

"BKIPM dalam hal ini siap mendukung program tersebut melalui pengendalian penyakit ikan maupun jaminan mutu keamanan hasil perikanan melalui sinergitas yang terbentuk oleh unit-unit pelaksanaan teknis di daerah, salah satunya di Jateng," katanya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x