Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Jawa Tengah Gagal! Sudah Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Tapi...

- 4 Desember 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka di tengah Covid-19.*
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka di tengah Covid-19.* /HaticeEROL/Pixabay

SEMARANGKU – Uji coba sekolah tatap muka di Jawa Tengah dianggap gagal. Di SMK Negeri Jateng saja, sudah ada 27 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Penyebaran virus corona di sekolah di Jateng masih terjadi. Ini membuktikan jika sekolah belum siap melakukan pembelajaran tatap muka.

Ada kemungkinan, Jawa Tengah tidak ikut mulai sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: WOW, Telkomsel Bagikan Hadiah Mobil Mercedes Benz-HRV Sampai HP Samsung, Ini Cara Dapatnya

Baca Juga: Covid-19 di Jawa Tengah Masih Tinggi, Gubernur Ganjar Pranowo Disebut Lakukan Kesalahan ini

Sebagai pilot project sekolah tatap muka, SMK Negeri Jateng tetap terjadi penularan Covid-19. 27 siswa sudah terkonfirmasi Covid-19. Sementara 196 siswa lain sedang menunggu hasil swab.

Mereka terinfeksi corona ketika mengikuti uji coba sekolah tatap muka.

Saat ini, 5 siswa dari 27 siswa SMK Negeri Jateng yang yang positif Covid-19 tersebut sudah sembuh.

Sementara 22 siswa lain sedang menjalani isolasi di Gedung BPSDMD Srondol Semarang. Sebagian besar OTG.

Baca Juga: Cara Dapatkan Keringanan Token Listrik Gratis PLN Stimulus Desember Melalui www.pln.co.id

Baca Juga: Anji Tiba-tiba Bawa Kabar Buruk, Armand Maulana: Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun!

Kronologi penularan Covid-19 di SMK Negeri Jateng, bermula saat ada 8 siswa yang mengalami gejala corona. Seperti flu, batuk, demam, dan lidah tidak bisa merasakan serta tidak bisa mencium bau.

Melihat ada gejala Covid-19, para siswa dilakukan swab test oleh Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Dari hasil tes usap terhadap 8 siswa yang mengalami gejala corona, 5 siswa dikonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Joe Biden Janji Salurkan Bantuan Covid-19, Pekerja Ngamuk ke Trump, di Pemilu 2024 Akan Lakukan Ini

Baca Juga: Ketahuilah Ini Penyebab Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud Macet dan Tidak Bisa Dipakai

Setelah itu dilakukan pemeriksaan lagi terhadap 34 siswa lain yang mengalami gejala sama, dan hasilnya 22 orang positif Covid-19.

Ketua DPRD Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto meminta rencana sekolah tatap muka ditunda dulu menunggu vaksin Covid-19 didistribusikan.

“Iya saya sudah mendapat laporan kalau SMK Negeri jadi klaster penyebaran Covid-19 karena banyak siswanya positif. Saya minta ditangani dengan baik sampai hasilnya negatif,” ungkapnya lewat siaran pers, Jumat 4 Desember 2020.

Baca Juga: Lirik Lagu Abyss – Jin BTS, Romanization dan Terjemahan Bahasa Indonesia, ARMY Siap-siap Mewek

Baca Juga: 27 Siswa SMK Negeri Jateng Positif Covid-19, DPRD Jawa Tengah: Sekolah Tatap Muka Tunggu Vaksin Dulu

“Saya minta bersabar dulu tidak usah kesusu utamakan keselamatan siswa dan guru. Ini juga untuk menekan agar angka positif di Jateng tidak meroket seperti saat ini,” imbuhnya.

Dia khawatir, jika sekolah tatap muka di Jawa Tengah tetap dilakukan mulai Januari 2021 sesuai Surat Edaran Mendikbud, penularan Covid-19 di kalangan siswa dan guru akan semakin parah.

Pria yang akrab disapa Krebo ini berharap pengelola SMK Jateng segera melakukan tindakan.

Memulangkan para siswa apabila hasil swabnya sudah negatif dan pelaksanaan pembelajaran di SMK milik Pemprov Jateng ini dikembalikan dengan sistem daring.

Baca Juga: Jin BTS Ulang Tahun Hari Ini Tapi Malah Minta Maaf ke ARMY Karena Lagu Abyss Begini, Kenapa?

Baca Juga: Gunung Merapi Alami 50 Gempa Guguran, BPPTKG Rilis Nama Daerah Potensi Bahaya!

“Saya minta seluruh siswa dipulangkan dulu tapi dipastikan dulu hasil swabnya negatif. Tidak hanya terhadap ke 27 siswa tapi semua siswa harus dipastikan hasil Swabnya negatif agar tidak menjadi penular bagi orang lain,” jelasnya.

Seperti diketahui, SMK Negeri Jateng ditunjuk sebagai uji coba sekolah tatap muka. Sebelumnya, sudah dilakukan simulasi penerapan protokol kesehatan sekolah tatap muka.

Protokol kesehatan yang diterapkan sangat ketat seperti penggunaan masker, tersedianya tempat cuci tangan yang mencukupi dan physical distancing dengan mengurangi peserta didik di tiap kelas sampai 50 persen termasuk di asramanya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah