Banyak Kasus Positif Sebelumnya, Ganjar Pranowo Minta Libur Bersama Akhir Tahun Dihapus Saja

- 24 November 2020, 17:33 WIB
Ganjar Pranowo usul ke pemerintah untuk hapus libur panjang akhir tahun, hanya akan menambah kasus positif di Jawa Tengah
Ganjar Pranowo usul ke pemerintah untuk hapus libur panjang akhir tahun, hanya akan menambah kasus positif di Jawa Tengah /Semarangku/Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Usulan untuk menghapus libur bersama akhir tahun diusulkan Ganjar Pranowo ke pemerintah karena hanaya akan menambah kasus positif di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan hal ini kepada pemerintah pusat untuk menghapus rencana pemberian libur bersama pada akhir Desember mendatang.

Alasan utama Ganjar Pranowo minta dan usulkan ini karena libur panjang hanya akan membuat grafik peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 menjadi meningkat.

Baca Juga: CEO SM Entertainment Ungkap Nasib Red Velvet Setelah Kontroversi yang Timpa Irene

Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH

"Saya usulkan, nggak usah ada libur bersama. Sebab setelah kami analisis, hipotesis kami bahwa peningkatan kasus konfirmasi positif di Jateng akhir-akhir ini karena libur panjang yang kemarin," kata Ganjar Pranowo usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa 24 November.

Ganjar Pranowo menerangkan, pada tanggal 10-12 November lalu, peningkatan kasus positif di Jawa Tengah naik drastis. Hipotesisnya, itu dampak dari libur panjang beberapa minggu sebelumnya.

"Sebenarnya sudah kami hitung, makanya saya berharap akhir tahun nanti jangan ada libur bersama. Sudah secukupnya saja liburnya, karena saat ini rasa-rasanya kita semua banyak di rumah, sekolah ya di rumah. Every day rasanya seperti sunday," tegasnya.

Baca Juga: Masih Cair Lagi, Begini Cara Dapat Kuota Internet Gratis Kemdikbud November Tahap 2, Buruan

Baca Juga: Ikuti Arahan Kemdikbud, Ganjar Datangi SMAN 3 Semarang, Cek Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo membenarkan bahwa tingginya kasus akhir-akhir ini salah satunya karena dampak libur panjang. Namun, dirinya mengatakan tidak hanya Jawa Tengah yang grafiknya naik, tapi di beberapa daerah juga mengalami hal yang sama.

"Itu sudah dianalisis oleh pemerintah pusat, dan memang ada pengaruh (libur panjang) itu. Tidak hanya di Jateng, tapi DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jatim dan DIY semuanya naik," ucapnya.

Meski naik, Yulianto belum bisa memastikan berapa prosentasenya. Sebab, hal itu harus dianalisis sesuai data harian.

Baca Juga: Pernah Meletus Hingga 68 Kali, Begini Sejarah dan Legenda Gunung Merapi Jawa Tengah

Baca Juga: Awas Gunung Merapi Bisa Meletus Kapan Saja, 5 Daerah Jawa Tengah Harus Waspada dan Bersiap Mitigasi

"Ya kita membandingkan saja, seminggu sebelum libur panjang dan seminggu sesudahnya, itu terjadi kenaikan. Tapi soal jumlah pastinya, itu harus dianalisis harian," pungkasnya.

Sekadar diketahui, pemerintah berencana memberikan libur panjang pada akhir tahun ini. Setidaknya dalam aturan yang ada, tercatat ada 11 hari libur yang diberikan pemerintah.

Namun, pemerintah berencana melakukan pengurangan hari dalam libur panjang itu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 yang biasanya muncul pasca libur panjang. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x