Ganjar Pranowo Ingatkan Penambang Pasir Merapi Jangan Liar, Kini Dia Tanami Pohon di Bekas Galian

11 November 2020, 16:44 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo bersama warga melakukan penanaman bibit pohon di bekas lahan galian c di Trayu, Kendalsari, Kemalang, Klaten, Rabu 11 November 2020 /Semarangku/Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ingatkan para penambang pasir lereng Merapi di wilayah Klaten agar jangan liar saat menambang dan menggali. 

Ganjar Pranowo himbau agar masyarakat Klaten di lereng Gunung Merapi tidak melakukan penambangan liar. Warga juga diminta melakukan reboisasi di bekas lokasi penambangan pasir demi menjaga lingkungan.

Untuk itu Ganjar Pranowo memberi contoh dengan gelar acara bersama tanam pohon bersama di lokasi bekas penambangan pasir di lereng Merapi.  

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: GAWAT, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tidak Cair ke 5 Rekening Ini Karena Hambat Kinerja

Sekali lagi Ganjar Pranowo ingatkan betul soal hali ini di  Desa Kendalsari Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten, Rabu 11 November.

Dikesempatan tersebut Ganjar Pranowo sekaligus mengingatkan warga yang hadir dalam acara penanaman agar melakukan penambangan dengan cara yang benar.

"Saya minta para penambang jangan liar ya, jangan merusak jalan. Ojo ngrusak sumber air, nanti rejekinya ndak barokah karena didoakan orang banyak. Hasile dimakan ya tidak enak. Iki tak elingke ya (ini saya ingatkan ya)" kata Ganjar Pranowo kepada warga.

Baca Juga: Login https://dtks.kemensos.go.id untuk Cek Penerima BST Kemensos Rp 300 Ribu dan Bansos Lainnya

Baca Juga: WOW! Telkomsel Bagi 150 GB, Begini Cara Dapatnya, Solusi Kuota Internet Gratis Kemdikbud Belum Cair

Daerah Kendalsari Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten selama ini memang menjadi sentra penghasil pasir. Banyak masyarakat yang mengandalkan hidup dengan cara menambang dan menjual pasir di desa itu.

Akibatnya, di beberapa tempat banyak ditemukan lokasi penambangan warga. Bukit-bukit dikepras dan dikeruk untuk diambil pasirnya, sehingga menjadikan kubangan-kubangan cukup dalam. Akibatnya, lokasi penggalian pasir yang tadinya daerah hijau, kini menjadi gersang.

"Di Klaten ini ada wilayah-wilayah yang banyak padas dan ditambang, sehingga jadi lahan kritis. Maka saat ini, mumpung musim penghujan saya minta ditanami kembali," tegasnya.

Baca Juga: Buruan Cek Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 11, Insentif Cair, Begini Cara Sambungkan Rekening

Baca Juga: Simak! Cara Dapatkan Paket Unlimited dari Telkomsel! Solusi Jika Kuota Internet Gratis Sudah Habis

Dengan penanaman itu, maka lokasi bekas tambang yang menjadi lahan kritis bisa kembali hijau. Selain itu, penanaman pohon juga bisa menjamin ketersediaan air bagi warga.

"Kalau ditanami kan mata airnya jadi banyak, nanti rimbun dan tanamannya bisa dimanfaatkan rakyat. Maka saya dorong di daerah-daerah lahan kritis seperti ini, digalakkan penanaman pohon selama musim penghujan," pungkasnya.

Salah satu warga, Prapto,60, mengatakan, di desanya ada kelompok-kelompok tani yang memanfaatkan lahan bekas galian pasir untuk ditanami. Ia berharap, dengan penanaman pohon itu, masyarakat tidak akan kesulitan sumber air saat kemarau.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Diprediksi Mengarah ke Tenggara dan Barat, Ganjar Pranowo: Semua Mesti Siap

Baca Juga: Putra SBY Muncul Bawa Kabar Duka Ini dan Kejutkan Publik, AHY: Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun

"Dulu disini padas, kemudian diambil pasirnya. Bekasnya ini kami tanami untuk kemudian nanti hasilnya bisa dipanen. Kalau rimbun kan sumber air terjaga," katanya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler