Kepala BKKBN RI Memberikan Apresiasi Kepada Ganjar Pranowo Terkait Dengan Program Penanganan Stunting

13 Februari 2023, 15:59 WIB
Kepala BKKBN RI Memberikan Apresiasi Kepada Ganjar Pranowo Terkait Dengan Program Penanganan Stunting /

SEMARANGKU - Kepala BKKBN RI atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo memberikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Tengah, Gajar Pranowo terkait dengan stunting.

Program Ganjar Pranowo dalam menangani stunting dapat dicontoh oleh daerah lain.

Hal tersebut ia jelaskan pada sambutannya di acara Rapat Kerja Daerah dengan tajuk Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Jateng, di Hotel Santika, Senin 13 Februari 2023.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Gratis Live Streaming PSIS Semarang vs Dewa United , Mahesa Jenar Siap Putus Rekor Deity

Ia juga menjelasakn jika saat ini rapor Jawa Tengah tentang Angka Kematian Ibu atau AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBa), termasuk perkawinan dini, lebih rendah dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Jadi Jo Kawin Bocah programnya Pak Ganjar ini luar biasa. Karena se Pulau Jawa ini yang paling tidak kawin bocah adalah di Jawa Tengah untuk provinsi yang besar,” kata Hasto.

Dalam penjelasannya, angka kehamilan pada usia 15 hingga 19 tahu di daerah Jawa Tengah adalah sekitar 23 per seribu.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Gratis Live Streaming PSIS Semarang vs Dewa United , Mahesa Jenar Siap Putus Rekor Deity

Angka tersebut tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain seperti  Jawa Barat yakni 24 per seribu. Sedangkan di Jawa Timur ada 31 per seribu.

Selanjutnya ia memuji terkait dengan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng atau 5Ng.

Dimana program tersebut terbukti memberikan hasil mampu mengurangi jumlah AKI di wilayah Jateng hingga lebih rendah dari Jabar dan Jatim.

“Angka kematian bayinya juga bagus, 12 per seribu dan angka kematian balitanya juga Jawa Tengah ada 14 per seribu. Inilah prestasi Jawa Tengah saya kira terasa bahwa jumlah yang meninggal juga menurun,” katanya.

Sementara angka stunting, Hasto berdasarkan data SSGI mengatakan saat ini penurunannya belum signifikan. “Tapi jangan khawatir karena indikator-indikator yang lainnya bagus. Saya optimis mudah-mudahan di tahun 2023 akhir kita doakan Jawa Tengah turun stunting dengan signifikan,” tandasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan mengatasi stunting tidak boleh setengah-setengah. Apalagi Dana Alokasi Khusus untuk penanganan stunting sudah diserahkan ke daerah.

“Nah sekarang optimalkan, manfaatkan, serap dengan cepat, teorinya semua sudah tahu, teknisnya semua sudah tahu. Hanya saya tekankan, kepada kawan-kawan dari kabupaten kota, praktek-praktek baik di beberapa kabupaten bisa dicontoh dan share,” tegas Ganjar.

Ganjar Pranowo juga menjelaskan jika di beberapa daerah, misalnya di Brebes, di Banyumas Raya yakni Cilacap dan Kebumen jadi perhatian. Penanganannya, kata Ganjar, beririsan dengan isu kemiskinan.

Ganjar menyebut, penanganan stunting ini akan disatukan dengan program pengentasan kemiskinan. Ganjar mengatakan, isu stunting bukan isu tunggal sehingga harus dibarengi dengan penanganan kemiskinan.

“Ini menjadi perhatian kita dan ini berhimpitan dengan angka kemiskinan juga, makanya kami akan jadikan satu program bersama yang akan kami evaluasi juga bersama,” tandasnya.***

Editor: Hendrik Nuryanto

Tags

Terkini

Terpopuler