Pengurus BUMDes Wadas Lakukan Studi Banding Bentuk Persiapan Pasca Penambangan

24 Januari 2023, 07:02 WIB
Pengurus BUMDes Wadas Lakukan Studi Banding Bentuk Persiapan Pasca Penambangan /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Sebanyak 14 pengurus BUMDes Wadas melakukan studi banding di Gunung Kidul untuk persiapan pasca penambangan. 

Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo merupakan desa yang sempat viral dikarenakan kasus rencana penambangan batu andesit. 

Terkait perencanaan penambangan batu andesit, warga Wadas telah bersiap dan melakukan studi banding ke empat desa. 

Baca Juga: iPhone 11 Per Januari 2023 Hadirkan Harga Menggoda, Berapa Harga Terbaru iPhone 11 Pro Max?

Sebanyak 14 pengurus Bumdes Wadas belajar pengelolaan dan pengembangan ke Umbul Nglanggeran di Patuk Gunung Kidul, Tebing Breksi di Prambanan, Kebun Buah Mangunan dan BUMDes Panggung Lestari di Bantul.

Direktur Bumdes Wadas, Fuad Rofik mengatakan, studi banding ini dimaksudkan untuk memelajari kunci keberhasilan BUMDes di wilayah lain yang dikunjungi mereka.

 "Kami menyongsong kemajuan desa kami. Salah satunya dengan mengembangkan BUMDes," ujarnya, Senin, 23 Januari 2023. 

Menurutnya, BUMDes adalah wadah usaha bagi masyarakat desa, yang kepemilikan mayoritas warga diwakili oleh pemerintahan desa. 

Oleh karena itu, upaya peningkatan kesejahteraan warga terdampak akibat proyek penambangan batu andesit yang akan digunakan sebagai fondasi Bendungan Bener harus dikawal kelembagaan ekonomi desa, dalam hal ini BUMDes Sido Makmur.

Selain menjalankan fungsi usaha, BUMDes juga menjalankan fungsi sosial dan politiknya ketika berhadapan dengan proyek berskala besar.

Baca Juga: Penasaran dengan  List Harga Terbaru iPhone 11 Bulan Januari 2023? Informasi Selengkapnya Ada di Sini

"Melalui BUMDes kami bisa terlibat dalam pengawasan mengenai penambangan batu andesit yang awalnya kami tolak," tegasnya.

Ke depan, pihaknya akan merancang master plan agrowisata pasca penambangan. Selain ada green belt, nantinya juga akan ada embung di puncak bekas tambang.

Ia membayangkan, master plan tersebut adalah wisata agro di mana di embung di puncak untuk mengairi pertanian di sekitar lokasi.

Sementara Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, Andri Kristanto menyampaikan, situasi dan kondisi di Desa Wadas kian kondusif. Pengukuran lahan tahap tiga sudah mulai dilakukan. Dari target 617 bidang, kini tinggal 8 bidang saja.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler