Jateng Sudah Melebihi Targert Kunjungan Wisatawan Nusantara, Kedepan Akan Semakin Diperkuat Lagi

1 Oktober 2022, 14:55 WIB
Jateng Sudah Melebihi Targert Kunjungan Wisatawan Nusantara, Kedepan Akan Semakin Diperkuat Lagi /

SEMARANGKU - Presiden RI Joko Widodo menyerukan agar berwisata di dalam negeri direspon positif oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Provinsi Jawa tengah elah mendapatkan kunjungan bahkan surplus dari target 11 juta wisatawan nusantara, realisasi hingga Agustus 2022 sudah mampu mencapai target sebesar 26 juta wisatawan nusantara.

Hal tersebut bisa terjadi tak lepas dari komitmen Provinsi Jawa Tengah dalam mengembangkan Sportourism, desa wisata dan berbagai event wisata serta pengembangan destinasi. 

Adanya dukungan dengan kebijakan pemerintah kabupaten dan pemerintah kota secara kompak mampu menarik wisatawan dalam berbagai ajang.

Baca Juga: Download Video CapCut Tanpa Watermark Bisa Sepraktis Ini Jika Gunakan Savefrom.net, GRATIS Juga Lho!

Kabid Pemasaran Pariwisata Disporapar Jateng Setyo Irawan memberikan penjelasan jika jumlah ajang sportourism atau olahraga berbasis wisata telah digelar hingga mencapai angak 121 event.

Ada dua event besar seperti Tour De Borobudur dan Borobudur Marathon yang segera dilaksanakan.

"Target wisatawan nusantara 2022 di jateng sebesar 11 juta orang. Sampai Agustus itu sudah lebihi target yakni, 26 juta setengah untuk wisnus. Tentu ini sebuah prestasi tersendiri setelah covid-19," ujarnya Sabtu (1/10/2022), saat pertemuan forum komunikasi Desa Wisata di D'Las Desa Serang, Purbalingga.

Setyo Irawan mengatakan, meskipun target telah dicapai tidak menjadikan pemerintah provinsi Jateng langsung besantai.

Pmeerintah tetap akan terus menarget jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi. Misalnya seperti Borobudur, Dieng, Solo, Sangiran, Karimunjawa dan Solo serta beberapa tempat lain. 

"Minat wisatawan ke Jateng untuk pariwisata tinggi sekalian kita genjot bisa melebihi atau minimal sama sebelum pandemi itu sekitar 49 juta. Untuk mengejar 13 juta di 2022 harapannya bisa atau sama seperti sebelum pandemi," paparnya.

Di Jawa Tengah sendiri ada banyak destinasi wisata dengan jumlah 1.235 tempat.

Selain itu ada juga 818 desa wisata, oleh karena itu pemerintah Provinsi Jateng akan tetap melakukan penguatan secara lebih gia.

Di antaranya adalah pemberian bantuan gubernur yang ditujukan kiepada desa yang telah diverifikasi.

Bagi desa yang sudah masuk ke dalam kagori maju akan mendapatkan bantuan sebesar Rp1 m.

Sedangkan bagi desa yang masuk ke dalam golongan desa wisata berkembang akan mendapatkan bantuan sebesar Rp500 juta.

Dan untuk desa yang masuk ke dalam golongan desa rintisan akan mendapatkan bantuan sebesar Rp100 juta.

Pada tahun 2022 ada sekitar 131 desa wisata yang telah mendapatkan bantuan dengan total Rp1,5 m.

"Komunikasi kita dengan desa wisata per 3 bulan ada pertemuan rutin. Kami juga punya grup WA sebanyak 818 desa wisata yang berkomunikasi. Peningkatan SDM dengan bertukar informasi, menularkan pengalaman dari desa wisata yang sudah maju ke yang lain," ungkapnya.

Kepala Disporapar Purbalingga Prayitno juga menjelaskan hal yang sama.

Dengan adanya bentang alam dan sejarah yang kaya, perkembangan akan dilakuakn secara lebih serius,

"Kita branding wisata di Purbalingga sebagai tempat lahir Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kami ada enam event, sportourism ada dua event di tanggal 1 dan 2 Oktober, ada Sudirman Run. Festival kopi besok tanggal 6 Oktober itu juga kita branding dengan tempat lahir Pak Sudirman," ujarnya.

Kepala Disporapar Purbalingga Prayitno mengatakan pada tahun 2022, kunjungan wisatawan mampu mencapai 1.850.000 orang.

Hingga bulan Agustus 2022, jumlah wisatawan ke Purbalingga sudah bisa mencapai 1.607.00 orang.

Adapun sumbangan pada sektor wisata untuk Pendapatan Asli Daerah Purbalingga mampu mencapai angka Rp16,5 m hingga bulan Agustus 2022.

"Sebelum covid-19 malah Rp 11,5 miliar (sumbangan PAD dari wisata). Pasca pandemi ternyata kunjungan bagus, sumbangan naik sekali. Kita optimis sampai akhir Desember semakin bagus (jumlah kunjungan). Untuk sportourism kita juga sedang membangun GOR Indoor yang bisa untuk wisata sekalian olahraga," urainya.

Kepala Desa Serang Sugito juga menjelaskan jika siap menyambut kedatangan wisatawan ke Desa Wisata Serang.

Kepala Desa Serang Sugito juga memberikan tambahan jika desa yang terletak di lereng Gunung Slamet tersebut dahulunya adalah zona merah kemiskinan.

Namun akrena menyadari adanya potensi alam yang dimilikinya, Kepala Desa Serang Sugito dan perangkat Desa Serang melakukan program pembangunan pariwisata scara bertahap mulai tahun 2010.


"Dulu wilayah ini ya kebun saja. Kemudian mulai kita eksplorasi dan kita ubah menjadi desa wisata yang memiliki multiplier effect, mulai dari jualan, karyawan pemandu dan lainnya. Yang terlibat dalam  D'Las (Di Lembah Asri) mencapai 1000 orang dari desa," urainya.***

Editor: Hendrik Nuryanto

Tags

Terkini

Terpopuler