Hadiri Malam Puncak G20 Ruwatan Bumi di Borobudur, Ganjar Pranowo Ingatkan untuk Back to Nature

14 September 2022, 07:19 WIB
Hadiri Malam Puncak G20 Ruwatan Bumi di Borobudur, Ganjar Pranowo Ingatkan untuk Back to Nature /

SEMARANGKU - Ganjar Pranowo menghadiri acara Ruwatan Bumi yang digelar di Taman Lumbini, Kawasan Candi Borobudur, Selasa (13/9/2022) malam.

Acara Ruwatan Bumi yang dihadiri oleh Ganjar Pranowo menjadi simbol untuk menunjukkan komitmen negara-negara G20 untuk kembali perhatian terhadap lingkungan.

Tak lupa, Ganjar Pranowo juga mengingatkan untuk kembali ke alam.

"Hari ini sengaja diciptakan tema Ruwatan Bumi untuk menunjukkan komitmen dari negara-negara G20 untuk kembali ke lingkungan, punya perhatian tinggi terhadap lingkungan. Ya back to nature kira-kira begitu," kata Ganjar Pranowo usai acara.

Baca Juga: Cek Harga iPhone 13 yang Makin Terjangkau, Berapa Harga iPhone 13 Semua Series Terbaru Edisi September 2022?

Ruwatan Bumi menjadi acara puncak rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan atau Culture Ministers Meeting (CMM) negara G20 dan Festival Indonesia Bertutur yang digelar selama dua hari di kawasan Borobudur.

Ruwatan Bumi mengambil konsep doa bersama yang melibatkan sekitar 83 pemangku adat di seluruh Indonesia. Doa bersama tersebut dikemas dalam sebuah pertunjukan kolosal yang menampilkan beragam cara tradisional dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

"Konsepnya adalah bagaimana cara-cara tradisional, cara-cara kebudayaan, yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini untuk ditampilkan dalam karya seni. Tadi ditampilkan hampir seluruh wilayah di Indonesia dengan berbagai keragaman bajunya, tariannya, bahasanya, dengan cara-caranya," ujar Ganjar Pranowo.

Menurut Ganjar Pranowo, Ruwatan Bumi menjadi momentum mengenalkan tradisi dan budaya masyarakat Indonesia. Khususnya terkait menjaga alam dan lingkungan, serta beragamnya kekayaan budaya Indonesia.

"Betul-betul negara lain melihat bahwa kita kaya sekali soal ini. Tadi Menteri Urusan Parlemen dan Kebudayaan India bicara terus dan menghafalkan Ruwatan Bumi, Ruwatan Bumi. India tahu bahwa bumi itu artinya land, country, earth begitu. Mereka sangat paham soal itu. Lalu dari Jerman juga bercerita amazing tentang keragaman budaya kita," jelas Ganjar Pranowo.

Lebih lanjut, Ruwatan Bumi yang membawa spirit kearifan lokal masyarakat Indonesia itu merupakan pemantik bagi negara-negara G20 untuk kembali melihat kondisi bumi, lingkungan, dan kesenian yang ada dalam suatu negara.

"Mudah-mudahan ini juga menjadi momentum perhatian semua negara untuk melihat kondisi buminya, lingkungannya, kesenian tradisionalnya sebagai bentuk respek atau penghormatan antarbudaya bangsa," ungkapnya.

Baca Juga: Fakta Menarik tentang iPhone 14, Mulai dari Tukar Tambah, Warna, dan Ukuran iPhone 14 yang Berbeda

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat dan negara-negara G20 untuk kembali memperhatikan pemulihan bumi. Sebab hidup manusia tidak bisa lepas dari alam dan lingkungan.

"Kita di sini mencari waktu untuk refleksi. Refleksi sebagai seorang manusia yang hidup bergantung pada dinamika empat unsur, yaitu tanah, air, udara, dan api. Tubuh manusia berada di antara langit dan bumi, laut dan darat, serta delapan titik mata angin. Melalui Ruwatan Bumi, inilah saatnya untuk kita semua merenungkan proses pemulihan dari dampak pandemi global itu dengan meningkatkan kesadaran kita akan kelestarian alam, manusia, dan semua makhluk hidup," katanya.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler