Riwayat dan Kisah Bancolono: Air yang Dibawa Ganjar Pranowo ke IKN Sesuai Instruksi Jokowi

14 Maret 2022, 09:50 WIB
Riwayat dan Kisah Bancolono: Air yang Dibawa Ganjar Pranowo ke IKN Sesuai Instruksi Jokowi /

SEMARANGKU - Berikut ini riwayat dan kisah Bancolono, yaitu air yang dibawa Ganjar Pranowo ke IKN sesuai instruksi Jokowi.

Jokowi menginstruksikan 34 Gubernur untuk membawa tanah dan air ke IKN. Dan air yang dibawa oleh Ganjar Pranowo adalah Bancolono.

Bancolono dipilih oleh Ganjar Pranowo untuk disatukan oleh Jokowi di IKN bersama tanah dan air dari wilayah lain di seluruh Indonesia bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Kisah Gunung Tidar di Magelang Jadi Pertimbangan Ganjar Pranowo untuk Membawa Tanah Gunung Tidar ke IKN

Baca Juga: Sebelum Kemah di IKN, Ganjar Pranowo Kunjungi Kawasan Mangrove Balikpapan: Apakah Bisa Dijadikan Modeling?

Pertapaan Bancolono terletak di Desa Gondosuli Kecamatan Tawangmangu. Bancolono merupakan tempat keramat yang diyakini sudah ada sejak abad 11 Masehi.

Letaknya di ketinggian 1.300 mdpl di lereng Gunung Lawu. Di pertapaan itu terdapat dua sumber mata air yang disakralkan yakni Sendang Lanang (lelaki) dan Sendang Wedok
(perempuan).

Masyarakat Jawa meyakini, kekeramatan sebuah gunung bergantung seberapa banyak dia mengandung mata air. Dan Gunung Lawu, merupakan salah satu gunung dengan mata air yang terbanyak.

Maka tidak heran jika banyak tokoh dari era kerajaan hingga kini melakukan samadi atau menenangkan pikir dan hati di sana.

Pada hari-hari tertentu, pertapaan Bancolono ini sangat banyak pengunjungnya. Namun banyaknya orang yang berdatangan, sama sekali tidak mengundang keriuhan.

Semua sudah paham, apa yang mesti dilakukan di sana. Kehadiran banyak orang itulah yang memperbesar energi yang ada di pertapaan itu.

Sebagian besar raja-raja di Tanah Jawa diyakini memanfaatkan air di sendang itu sebagai alat sesuci sebelum melakukan ritual atau kegiatan-kegiatan sakral kerajaan.

Keberadaannya sampai sekarang masih sangat terjaga. Karena juga jadi salah satu sumber mata air inti di Gunung Lawu.

Bahkan dalam sebuah Riwayat diceritakan, raja terakhir Majapahit memilih menenangkan diri di pertapaan Bancolono. Hal tersebut juga diperkuat dengan keberadaan tiga candi yang dibangun di mas-masa akhir kejayaan kerajaan itu. Yakni Candi Sukuh, Candi Cetho dan Candi Kethek.

Candi-candi tersebut dibangun memang dalam rangka untuk meruwat negara. Keberadaan tiga candi tersebut melengkapi keberadaan pertapaan sebagai proses pemurnian jiwa dan pikiran.

Tidak heran jika Presiden RI kedua sampai Presiden RI Keenam memilih pertapaan Bancolono untuk laku
spiritualnya.

Jika melihat riwayat serta kondisi alamnya, Bancolono akan tetap ngrembaka sampai kapan pun dan akan tetap dibutuhkan siapa pun yang hendak menenangkan diri.

Dan saat ini, air dari sendang di pertapaan Bancolono akan menyatu dengan air-air keramat dari berbagai daerah di Indonesia, saling bersatu dan bertukar energi positif di tanah Nusantara, Ibu Kota Negara Indonesia.

Itulah riwayat air dari Bancolono yang dibawa oleh Ganjar Pranowo ke IKN dan disatukan oleh Jokowi hari ini.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler