SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali bersepeda dan mengunjungi lokasi banjir di Kaligawe, Kota Semarang.
Saat bersepeda, Ganjar Pranowo memantau banjir di Jalan Kaligawe, masih tinggi dan menyebabkan lalu lintas terganggu.
Dalam pantauan ke arah Banjir Kanal Timur, Ganjar Pranowo juga melihat ada banyak tumpukan sampah tepatnya di Kelurahan Sawah Besar.
Hal ini kemudian dilaporkan ke Sekda Kota Semarang untuk ditindaklanjuti, pasalnya banyak warga yang komplain.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Peringatkan Bupati dan Walikota di Jateng Soal Kasus Vaksin Kadaluarsa
Warga mengeluh banjir seringkali melanda sepanjang jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Padahal akses Jalan Kaligawe merupakan satu-satunya akses tercepat dari Demak menuju ke Kota Semarang.
Diketahui titik tertinggi banjir berada tepat di bawah jembatan tol Kaligawe, dengan tinggi 90-100 centimeter.
Akibat banjir yang mencapai ketinggian sepaha orang dewasa itu, membuat puluhan sepeda motor harus didorong.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Cek Vaksinasi Anak SD di Kota Semarang: Kabupaten Kota Lain Ayo Cepat Balapan!
Pasalnya sepeda motor milik warga yang melintas di Jalan Kaligawe terendam banjir, dan mesin mengalami mogok atau mati.
Menurut Ganjar Pranowo, banjir di jalan Kaligawe ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Semarang.
Sejak malam pergantian tahun baru hujan lebat terjadi dari sore hingga petang.
Dengan curah hujan tinggi, sejumlah ruas jalan di Kota Semarang tergenang air atau banjir.
BPBD Kota Semarang juga membenarkan, akibat curah hujan tinggi, sejumlah wilayah di Kota Semarang terdampak banjir.
Berdasarkan laporan BPBD, banjir terjadi di Kelurahan Krobokan,Jalan Gajah, Muktiharjo Lor, dan Muktiharjo Kidul.
Selanjutnya Tlogosari, Tambakrejo, Kaligawe, Genuk Indah, dan Gebang Anom.
Menanggapi hal demikian, Ganjar Pranowo segera meminta jajarannya untuk berkoordinasi untuk mengatasi wilayah yang terdampak banjir.
"Nah ini mumpung terang, di bawah flyover (Kaligawe) itu masih ada genangan, cepat-cepat disedot itu pelayanan publik," kata Ganjar Pranowo.
"Sehingga layanan publiknya harapannya masyarakat yang lewat itu sudah bisa menikmati jalan yang kering, bukan ditinggal," tegasnya. Dikutip Semarangku.com dari Pemprov Jateng..***