Angka Stunting di Jateng Turun 17 Persen, Ini yang Dilakukan Gubernur Ganjar Pranowo

31 Desember 2021, 20:55 WIB
Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang digagas Gubernur Ganjar Pranowo mampu menurunkan angka stunting di Jateng. /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU – Angka stunting di Jateng di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan hasil positif.

Ganjar mampu menurunkan angka stunting melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng).

Data dari Studi Status Gizi Indonesia mencatat, angka stunting di Jateng tahun 2021 tercatat sebesar 20 persen. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 27 persen.

Baca Juga: Kebakaran RS dr Kariadi Semarang, Ganjar Pranowo Cek Langsung Kondisi Pasien

"Itu data SSGI yang sumbernya dari program, sementara kami punya data sendiri berupa laporan riset yang jumlahnya lebih kecil dari itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, Jumat 31 Desember 2021.

Data riset soal stunting di Jateng lanjut Yulianto mencatat, tahun 2013 atau di masa awal Ganjar menjadi gubernur, stunting di Jateng mencapai 37 persen. Jumlah itu turun di tahun 2018 menjadi 31 persen.

"Sementara di tahun 2021 ini, menurut data riset itu, stunting di Jateng turun menjadi 19,9 persen. Jadi penurunannya cukup bagus," jelasnya.

Capaian itu lanjut dia telah berhasil melampauai target Suistainable Development Goals (SDGs).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tinjau RS dr Kariadi Pasca Kebakaran, Pasien Tidak Ada yang Terkena

Di mana dalam SDGs ditargetkan, angka stunting harus di bawah 20 persen tahun 2030 nanti.

"Kalau dari SDGs kita sudah melampauai target. Tapi pak Presiden memiliki target lain yang lebih menantang, yakni harus di bawah 14 persen. Jadi kita masih akan mengejar itu," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengapresiasi semua pihak yang berperan dalam penurunan angka stunting di Jateng. Meski begitu, ia meminta semuanya tidak berpuas diri.

"Iya, kalau dari data itu kita berhasil menurunkan angka stunting. Tapi tentu tidak boleh berpuas diri. Kita harus genjot terus program-program dalam rangka menurunkan angka stunting ini," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan BKKBN terkait penurunan angka stunting.

Selain itu, Jateng juga sudah punya program andalan yakni 5Ng yang sudah berjalan cukup baik.

"Dengan sistem itu, kita bisa mengetahui yang hamil ada berapa, tercatat setahun ada 500.000an ibu hamil di Jateng. Kemudian dikerucutkan lagi, yang bermasalah berapa, kalau hanya 20 persen misalnya, ya itu yang jadi interensi kita," jelasnya.

Tidak hanya soal stunting, program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng juga untuk menekan angka kematian ibu dan anak serta memastikan kebutuhan gizi mereka.

Dengan menggandeng BKKBN, maka program-program itu diharapkan Ganjar akan semakin optimal.

"Kalau roadmapnya sudah bagus, maka kita berani mengatakan akan berhasil berapa persen. Sehingga secara sistematis, kita bisa melaksanakan program dengan baik," tandasnya. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler