Ganjar Pranowo: Curah Hujan Jateng Sudah Cukup Tinggi, Baca Info BMKG

23 Oktober 2021, 08:46 WIB
Ganjar Pranowo : Curah Hujan Jateng Sudah Cukup Tinggi, Baca Info BMKG /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Jateng menurut BMKG juga termasuk yang terdampak fenomena La Nina. Ganjar Pranowo meminta masyarakatnya untuk tetap siaga bencana longsor dan banjir.

Pada bulan Oktober ini, titik curah hujan di Jateng mulai meningkat. Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat Jateng selalu mengikuti BMKG dan memakai hal yang bersifat tradisional.

Ganjar Pranowo juga ingin rakyat Jateng menggunakan ilmu titen. Laporan BMKG bahwa wilayah ini berpotensi curah hujannya meningkat hingga 40 persen.

Baca Juga: Ustadz Das'ad Latif Kunjungi Ganjar Pranowo: Pemimpin Cerdas Dan Mengayomi!

Hal itu disampaikan Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati saat menemui Ganjar Pranowo pada hari Jumat 22 Oktober 2021.

Dwikorita Karnawati menerangkan bahwa wilayah Jateng memiliki potensi curah hujan yang semakin meningkat hingga Desember.

"Karena ada La Nina, potensi peningkatan curah hujan sampai lebih dari 40 persen di wilayah Jawa tengah. Mulai bukan Oktober ada di wilayah bagian selatan, Cilacap Banyumas dan sekitarnya." terang Dwikorita Karnawati.

Kondisi tersebut tambah Dwikorita Karnawati, akan terus meningkat dan puncaknya pada Bulan Desember mendatang.

Baca Juga: Ngantor Sarungan, Ganjar Pranowo dan ASN Pemprov Jateng Peringati Hari Santri Nasional

"November semakin meningkat Desember, hampir merata di seluruh wilayah Jawa Tengah peningkatannya curah hujan bulanan lebih dari 40 persen." tambahnya.

Hasil dari pertemuan antara BMKG Indonesia dengan Ganjar Pranowo, Dwikorita Karnawati mengapresiasi langkah persiapan yang telah disusun oleh Pemprov Jateng.

"Nah beliau sudah ada planning-planning tinggal aksinya saja, tapi yang penting peringatan dini ya terus kami sampaikan. Jadi kami setiap hari memberikan peringatan dini atau perkembangan cuaca, prakiraan cuaca." tuturnya.

Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasinya kepada BMKG yang konsisten memberikan laporan terkait perkembangan dan perkiraan cuaca.

Ganjar Pranowo mengatakan bahwa informasi dari BMKG itu juga mesti disampaikan hingga tingkat desa. Sehingga masyarakat bisa siaga dan waspada.

"Maka tugas pertama adalah ayo baca info bmkg, setiap hari. Sebarkan, setelah itu latihan. Sehingga kalau kita bisa tahu informasi dengan data sains-nya BMKG harapannya, kita bisa menggunakan hal-hal yang sifatnya tradisional," ujarnya.

Hal-hal tradisional antara lain ilmu titen atau peka terhadap tanda alam. Misalnya, jika hujan deras dan durasinya lama maka harus segera bergerak untuk mengungsi.

"Satu ilmu titen, niteni kalau sudah deres segera pergi. Ini punya potensi longsor minggir atau kalau sudah terjadi, titir atau kentongan, dan sebagainya." ujar Ganjar Pranowo.

Cara tersebut menurut Ganjar Pranowo, penting dilakukan sehingga kondisinya akan aman dan tidak sampai timbul korban jiwa.

Selain itu, Ganjar Pranowo mengimbau agar seluruh masyarakat Jawa Tengah siaga dan waspada.

"Itu cara yang menurut saya penting dan terimakasih dari BMKG hadir memberikan informasi kepada Jateng, sekaligus ini peringatan untuk seluruh wilayah Jateng. Hati-hati, ini sudah Oktober, November puncaknya Desember dan kita semua mesti siap." lanjut Ganjar Pranowo. ***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler