30 Persen Warga Jateng Sudah Divaksin, Dinkes Sebut Kebanyakan Kelompok Ini

14 September 2021, 19:23 WIB
Sekitar 30 persen warga Jateng sudah divaksin. Dinkes sebut kebayakan adalah warga yang masuk dalam kelompok ini. /Dok Humas Pemprov Jawa Tengah/

SEMARANGKU – Hingga hari ini, Selasa 14 September 2021, sekitar 8,7 juta warga Jateng atau 30 persen target vaksinasi sudah divaksin.

Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, yang sudah divaksin kebanyakan merupakan warga yang masuk dalam kelompok rentan.

Kelompok rentan tersebut adalah mereka yang berpotensi meninggal jika tertular virus Covid-19.

Baca Juga: Buktikan Jateng Serius Lakukan Percepatan Vaksinasi, Ganjar Minta Stok Vaksin Habis Dalam Sehari

Meski vaksinasi di Jateng sudah tembus 30 persen, Yulianto tetap berupaya melakukan percepatan.

Pihaknya juga telah melakukan peluncuran mobil pelayanan vaksinasi keliling atau bus vaksin.

Di antara tujuannya untuk meningkatkan akses kelompok rentan yang saat ini terbatas, untuk bisa divaksin.

Kelompok rentan itu didahulukan. Seperti, lansia, pra lansia, berpenyakit hipertensi, diabetes, ibu hamil, dan disabilitas.

Baca Juga: Ini Cara Cek Kuota Vaksin, Sebelum Antri untuk Vaksinasi Pastikan Kuotanya Cukup

“Makanya, Jateng kan meluncurkan mobil pelayanan vaksinasi keliling. Ini untuk meningkatkan akses kelompok rentan yang saat ini terbatas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yulianto menuturkan, mengenai stok vaksin untuk Jateng, sudah mengalami peningkatan.

“Di minggu terakhir kemarin, dalam satu minggu sudah bisa memvaksin sekitar 1 juta 200-an. Tentunya ini, faktornya antara lain kemampuan teman-teman di lapangan meningkat, tetapi juga ketersediaan vaksinnya meningkat,” tambahnya.

Dinkes berharap pula jika ketersediaan vaksin di Jateng bisa sesuai dengan yang mereka minta yakni 2,5 juta per minggu.

Meski begitu, pihaknya bersyukur semingggu ini persediaan vaksin sudah ada 1,2 juta. Jumlah itu meningkat  cukup signifikan setiap minggu.

“Harap kita memang inilah percepatan. Percepatan itu tidak hanya kemampuan menyuntikkan tapi juga ketersediaan vaksin yang ada,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meminta para bupati/wali kota se-Jateng melakukan percepatan vaksinasi.

Bahkan, Ganjar berharap setiap vaksin yang dikirimkan ke daerah, harus dihabiskan dalam waktu satu hari.

“Pokoknya begitu dikirim vaksin, sehari langsung habis, kirim lagi langsung habis. Kalau sehari berat, ya bolehlah dua hari,” tegasnya. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler