Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Ganjar Pranowo: Yang Membuang Menantang Pemerintah!

9 September 2021, 11:45 WIB
Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Ganjar Pranowo: Yang Membuang Menantang Pemerintah! /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menanggapi kabar Sungai Bengawan Solo yang kembali tercemar limbah ciu.

Gubernur Ganjar Pranowo merasa yang membuang limbah ciu di sungai Bengawan Solo menantang pemerintah, karena terjadi beberapa kali.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo minta pihak kepolisian menindak tegas pembuang limbah Sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temani Seorang Buruh yang Takut Vaksin di Magelang: Ndang Disuntik Tak Deloki

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pencemaran limbah industri pengolahan ciu di Sungai Bengawan Solo sudah keterlaluan.

Tindakan tegas akan diambil untuk menyelesaikan persoalan yang sudah terjadi beberapa kali itu.

Untuk diketahui, tim khusus dari Pemprov Jateng sudah diturunkan untuk melakukan pengecekan dan observasi terkait air Bengawan Solo yang berwarna keruh.

Observasi itu dilakukan setelah Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo menghentikan pengolahan air di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, lantaran air sungai terindikasi tercemar limbah ciu, tepatnya pada hari Selasa pagi 7 September 2021.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Apresiasi Vaksinasi di Magelang: Hebat 800 Dosis Per Hari

Pencemaran limbah ciu terjadi di hulu sungai, tepatnya di tempuran Kali Samin.

"Sudah di cek, langsung rapat virtual tadi dengan Kementerian LHK. Tentu saja tim lokal sudah turun, tim nasional juga turun, nanti kita akan proses. Kita akan cari," kata Ganjar Pranowo ditemui di Rumah Dinas Puri Gedeh, Rabu malam 8 September 2021.

Pencemaran limbah industri pengolahan ciu di Bengawan Solo merupakan cerita lama.

Modusnya pencemaran kali ini juga masih sama dengan kasus sebelumnya, yaitu membuang kotoran atau limbah pengolahan alkohol di sekitar Blora.

Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terkait kasus tersebut.

Gubernur Ganjar Pranowo merasa pihak yang membuang limbah pengolahan ciu tersebut dinilai sudah menantang pemerintah.

Sebab, dalam kasus pembuangan limbah sebelumnya, sudah diberikan teguran keras.

"Kita sudah bicara, tidak boleh ada yang main-main. Rasa-rasanya mereka 'siluman' yang membuang itu memang menantang pemerintah. Menurut saya ini sudah kebangetan karena tidak hanya area di Blora, di Solo juga kena. Jadi sebenarnya ini yang hari ini coba kita cari," tegas Ganjar Pranowo.

Adapun kasus pencemaran limbah ciu di Bengawan Solo juga sempat terjadi pada tahun 2019 lalu.

Saat itu diketahui bahwa pencemaran bersumber dari limbah industri pengolahan ciu di sekitar hulu sungai.

Gubernur Ganjar Pranowo merasa yang membuang limbah ciu di sungai Bengawan Solo menantang pemerintah, karena terjadi beberapa kali.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler