PTM Hari Kedua Semarang, Ganjar Pranowo: Tidak Ada Paksaan Pakai Seragam Sekolah Jika Tidak Mampu

31 Agustus 2021, 14:45 WIB
PTM Hari Kedua Semarang, Ganjar Pranowo: Tidak Ada Paksaan Pakai Seragam Sekolah Jika Tidak Mampu /Dok. Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah menerima laporan terkait kewajiban memakai seragam sekolah namun orang tuanya tidak mampu untuk membelinya.

Gubernur Ganjar Pranowo memberikan himbauan kepada seluruh sekolah di bawah Pemprov Jawa Tengah agar tidak memawibkan seragam.

Hal tersebut disampaikan oleh Ganjar Pranowo saat dirinya tinjau pelaksanaan PTM hari Kedua di kota Semarang.

 

“Sekolah nggak usah memaksakan, kemarin sudah ada yang melapor ke saya kejadian itu di SMK mana saya lupa. Itu gurunya sudah mewajibkan seragamnya ini banyaaak banget gitu kasian,” katanya dalam rilis diterima Semarangku.com.

Baca Juga: Jawaban Ganjar Pranowo tentang Elektabilitasnya yang Tinggi dan Hubungannya dengan PDIP

Orang nomor satu di Jateng ini mengatakan pihaknya tidak mewajibkan para siswa SMA/SMK untuk memakai seragam khususnya orang tuanya yang tidak mampu.

Menurutnya, seragam tidak mempengaruhi pada pembelajaran dan ilmu yang diberikan oleh guru kepada siswa.

“Saya tidak mewajibkan ya, jadi kalau orangtua yang maaf mohon maaf, orangtuanya yang tidak mampu anaknya nggak perlu seragam sekarang. Udah kayak tadi aja nggak seragam juga nggakpapa kok. Nggak ada pengaruhnya,” ujar Ganjar.

Ganjar memahami dalam situasi seperti ini, tidak semua orangtua mampu untuk membeli seragam.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Menghimbau Sekolah Tidak Mewajibkan Beli Seragam, Terutama Jika Orang Tua Tidak Mampu

“Kalau yang mampu, (beli seragam) nggak soal. Tapi yang tidak mampu kemudian ‘waduh pak sekarang cari uang aja sulit suruh kayak begini’. Maka saya bebaskan,” ujarnya.

Dia menegaskan kepada seluruh SMA dan SMK agar tidak mewajibkan para siswanya memakai seragam.

“Sekali lagi saya ingatkan, (sekolah) yang di wilayah kewenangan Pemprov untuk tidak memaksakan kepada mereka yang orang tuanya tidak mampu khususnya terkait dengan seragam,” tegas Ganjar.

Ganjar mengatakan, pelaksanaan PTM saat ini harus dimanfaatkan agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan orangtua juga tenang. Soal seragam, kata Ganjar, tak harus sama karena tidak berpengaruh pada pembelajaran.

“Nggak usah pakai seragam nggakpapa, yang penting pembelajarannya. Kan situasinya juga lagi uji coba begini kan,” katanya.

Jika nanti kondisinya semakin baik, lanjut Ganjar, apalagi beberapa daerah mulai turun level PPKMnya, ekonomi mulai bergerak dan orangtuanya mampu maka dibolehkan.

“Nanti kalau sudah baik, beberapa level udah mulai turun. Semarang raya udah level dua. Mungkin aktivitas sudah mulai bisa terbuka secara terbatas, ekonomi bisa tumbuh orangtuanya mampu itu boleh,” ujarnya

Ganjar mengungkapkan, jika ada orangtua siswa yang tidak mampu bisa melapor kepada Pemprov Jateng agar dibantu.

“Tapi kalau belum nggak boleh dipaksakan. Bahkan yang tidak mampu suruh ngomong nanti biar dibantu oleh Pemprov,” tandasnya.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler