Waduh, Penyelenggara Vaksinasi Kerap Lupa Catat Data yang Sudah Divaksin

23 Agustus 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi - Petugas vaksinasi kerap lupa mencatat data vaksin. /Pexels/SHVETS production

SEMARANGKU - Penyelenggara vaksinasi kerap lupa mencatat data masyrarakat yang sudah divaksin.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun mengingatkan agar penyelenggara vaksinasi mencatat data vaksin.

Apalagi, saat ini, Jateng sedang menggenjot percepatan vaksinasi hingga 300 persen.

Baca Juga: Kepada Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo Usulkan Tiga Kelola Vaksinasi Jika Stok Vaksin Melimpah

"Saya titip, tolong dicatat semua yang sudah divaksin. Siapkan nanti vaksin yang kedua, jangan sampai panitia ini bubar di sini, harus siap-siap lagi nanti yang kedua," ucap Ganjar, Senin 23 Agustus 2021.

Hal itu disampaikan Ganjar lantaran ada pengalaman penyelenggara vaksinasi hit and run.

Artinya, setelah menyelesaikan suntikan pertama, panitia penyelenggara bubar sehingga masyarakat kebingungan kapan dan di mana mendapatkan vaksin kedua.

"Sekarang pada nyari ke kami suntikan keduanya ke mana. Dulu ke sana tetapi sekarang sudah bubar (panitianya). Nah ini kita coba rearrangement. Kita kembali akan menyeleksi tempatnya di mana, vaksinnya apa, itu yang kami harus pilah-pilah lagi dan ternyata tidak cukup mudah. Mudah-mudahan nanti (FKUB dan UMP) bisa membantu itu," jelasnya.

Baca Juga: India Bikin Vaksin Covid-19 Berbasis DNA Manusia, Digadang-gadang Mampu Lawan Mutasi Virus

Ganjar juga berpesan kepada FKUB Banyumas agar vaksinasi yang dilakukan itu memprioritaskan orang tua, lansia atau pralansia, dan usia 50 tahun ke atas.

Juga masyarakat dengan kelompok rentan atau memiliki komorbid dan ibu hamil. Ia berharap FKUB bisa jemput bola dengan mencari kelompok-kelompok prioritas itu.

"Tolong diprioritaskan, dicari, jangan suruh datang sendiri. Kalau perlu dituntun oleh kawan-kawan FKUB, mungkin dari gereja, dari pura, dari masjid, ayo bareng-bareng," kata Ganjar.

"Saya minta tolong. Untuk kelompok rentan atau komorbid bisa kerja sama dengan BPJS karena kita sudah punya datanya, di Jawa Tengah itu ada sekitar 1,5 juta orang yang komorbid. Kalau kita bisa cari akan sangat membantu. Kemudian ibu hamil juga harus kita perhatikan," imbuhnya.

Selain kelompok prioritas itu juga ada kelompok yang mendapatkan vaksin alokasi khusus, yaitu masyarakat yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.

"Minimal kalau tidak datang ke acara vaksinasi ini, kalaulah di lingkungan RT atau RW panjenengan ada yang penyandang disabilitas, tolong diajak. Diajak untuk mereka bisa vaksin.

Ganjar menambahkan partisipasi dari kampus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam membantu vaksinasi akan sangat penting.

Sebab, dari partisipasi itu sosialisasi tentang vaksinasi akan lebih mudah sehingga kalau masih ada kelompok yang tidak percaya bisa diberikan edukasi.

"Semakin banyak yang divaksin maka akan menjadi benteng. Maka kalau dari UMP nanti bisa membantu, kampus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat membantu akan sangat bagus," ucapnya.

Target presiden sampai akhir tahun akan dikebut. Kalau kemudian kita akan gas pol serentak, misal presiden bilang sehari mau tiga juta, itu tidak sulit jika semua membantu," tandas Ganjar. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler