Biodata Lengkap Ali Sastroamidjojo yang Diusulkan Gelar Pahlawan Nasional Oleh Ganjar Pranowo

30 Juli 2021, 14:08 WIB
Ganjar Pranowo secara daring pengusulan gelar Pahlawan Nasional Ali Sastroamidjojo, di kantornya, Jum'at 30 Juli 2021. /Dok. Humas Prov. Jateng

SEMARANGKU - Berikut ini biodata lengkap Ali Sastroamidjojo mulai tempat lahir hingga karir yang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan Ali Sastroamidjojo mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia.

Menurutnya, peran Ali Sastroamidjojo semasa jabatan Presiden Soekarno sudah tidak diragukan lagi.

Dirinya akan mengusulkan tokoh kelahiran Magelang tersebut untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional tepat pada bulan Kemerdekaan yakni Agustus.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Usul Ali Sastroamidjojo Dapat Gelar Pahlawan Nasional Indonesia

Berikut ini biodata lengkap Ali Sastroamidjojo yang diusulkan oleh Gubernur Ganjar Pranowo mendapatkan gelar pahlawan nasional sebagai berikut ini:

Ali Sastroamidjojo adalah tokoh kelahiran Magelang, 21 Mei 1903. Ali merupakan tokoh politik, pemerintahan, dan nasionalis.

Ia mendapatkan gelar Meester in de Rechten dari Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1927. Ia juga adalah Perdana Menteri Indonesia ke-8 yang sempat dua kali menjabat pada periode 1953-1955 dan 1956-1957.

Selain itu, Ali juga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan pada Kabinet Presidensial I, Menteri Pengajaran pada Kabinet Amir Sjarifuddin I, Amir Sjarifuddin II, serta Hatta I, dan Wakil Ketua MPRS pada Kabinet Kerja III, Kerja IV, Dwikora I, dan Dwikora II.

Baca Juga: Jateng Dapat Penghargaan Provinsi Pelopor Layak Anak, Ganjar Pranowo Harap Tidak Ada Anak yang Terancam

Semasa bersekolah, aktif dalam organisasi pemuda, seperti halnya organisasi Jong Java (1918-1922) dan Perhimpunan Indonesia (1923-1928).

Karena aktivitasnya, ia ditahan pada tahun 1927 oleh Polisi Belanda bersama-sama dengan Mohammad Hatta.

Ali juga mengharumkan Indonesia dalam berbagai peristiwa penting di kancah internasional.

Salah satunya, saat dia menjadi delegasi Indonesia di Konferensi Meja Bundar, Belanda dan pada tahun 1955 dia menjadi ketua umum Konferensi Asia Afrika di Bandung. Ali meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1976.

Sebagai informasi, bulan kemerdekaan Indonesia yakni bulan Agustus. Ganjar berharap, seluruh persyaratan akan segera terpenuhi dan gelar Pahlawan Nasional itu segera diberikan.

“Saya akan coba bantu komunikasi, ah siapa tau di bulan Agustus ini beliau bisa menjadi pahlawan dan itu akan bisa menjadi kebanggaan bagi semua orang,” tandasnya.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler