Rusia-China Ajak Negara Lain untuk Kerja Sama Bangun Pangkalan di Bulan Tahun 2030, Indonesia Berminat?

26 Juni 2021, 17:50 WIB
Rusia-China Ajak Negara Lain untuk Kerja Sama Bangun Pangkalan di Bulan Tahun 2030, Indonesia Berminat? //pixabay/susan-lu4esm

 

 

SEMARANGKU – Badan Antariksa Nasional China (CNSA) dan Rusia (Roscosmos) bekerja sama untuk membangun pangkalan di Bulan.

Rusia dan China telah membuka kemitraan dengan negara lain untuk turut tergabung dalam proyek Stasiun Jangkauan Bulan Internasional (ILRS).

ILRS merupakan sebuah stasiun luar angkasa dimana para kru-nya nanti akan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan menuju Bulan.

 Baca Juga: Konflik Laut Hitam, Rusia Siap Bom Kapal Perang Kerjaan Inggris Jika Nekat Lewat Perairan Teritorial

Rusia dan China membutuhkan kru dari negara lain dalam waktu 15 tahun kedepan untuk diajak kerja sama.

Kerja sama pembangunan pangkalan tersebut diumumkan pada konferensi Global Space Exploration di St. Petersburg, Rusia.

Dalam panduan kemitraan yang diterbitkan oleh kedua negara Rusia dan China menekankan pentingnya kerja sama internasional.

“Kerja sama internasional dalam eksplorasi dan pemanfaatan Bulan bermanfaat untuk mempromosikan kesejahteraan dan kepentingan umat manusia dengan lebih baik,” bunyi panduan kemitraan, dikutip dari Express 26 Juni 2021.

“Dengan pendalaman eksplorasi, Bulan menunjukkan nilai potensinya yang besar dalam penelitian ilmiah,” lanjutnya.

 Baca Juga: Pendaratan Pertama Manusia di Bulan Palsu? Ahli Teori Konspirasi Meragukan Rekaman NASA

Pembangunan ILRS akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengintaian, konstruksi, dan pemanfaatan.

Rusia dan China mengatakan tahap pengintaian akan segera dilaksanakan pada tahun 2021 ini.

Pada tahun 2030, kargo besar-besaran akan dikirimkan menuju ILRS dan operasi bersama menuju Bulan akan dimulai.

Sehingga tahun 2036 nantinya seluruh kru yang tergabung dalam operasi dapat mengunjungi pangkalan di Bulan.

Namun, lokasi dimana akan dibangunnya pangkalan di Bulan belum dijelaskan dan masih dalam proses keputusan oleh kedua negara.

Banyak negara antariksa lainnya yang lebih dahulu merilis rencana mereka sendiri untuk eksplorasi Bulan, seperti AS.

AS telah mendapatkan negara ke-12, yaitu Brasil yang akan ikut tergabung dalam program pangkalan Bulan (Artemis).

Program yang diluncurkan NASA sedang bersiap-siap untuk membawa astronot wanita lagi ke Bulan pada tahun 2024.

Selain itu, NASA juga sedang mempersiapkan misi besar dengan mengirimkan astronot ke planet Mars setelah program Artemis terlaksanakan.

Presiden AS, Joe Biden telah menyisihkan dana lebih dari USD 6 miliar untuk program pembangunan pangkalan di Bulan.

Demikian, kabar dari Rusia dan China yang mengajak negara lain untuk kerja sama membangun pangkalan di Bulan yang akan dimulai pada tahun 2030 mendatang.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler