Ada Klaster Sekolah saat Uji Coba PTM di Jateng, Tiga Guru SMAN 1 Gondang Sragen Meninggal

19 April 2021, 16:19 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membahas mengenai tiga guru SMAN 1 Gondang Sragen yang meninggal saat pemberlakuan uji coba PTM dalam rapat evaluasi di kantornya, Senin 19 April 2021. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANG - Klaster sekolah muncul saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jateng yang digelar 5-16 April 2021 kemarin. Tiga guru yang mengajar di SMAN 1 Gondang Sragen sampai meninggal dunia.

Munculnya klaster Covid-19 di lingkungan pendidikan ini menjadi fokus evaluasi uji coba PTM yang dipimpin Gubenrur Jateng Ganjar Pranowo di kantormya, Senin 19 April 2021.

Dalam rapat evaluasi uji coba PTM tersebut, disebutkan jika ada tiga guru SMAN 1 Gondang Sragen yang meninggal, diduga karena positif Covid-19. Artinya, PTM yang dilakukan di sekolah tersebut masih belum ketat.

Baca Juga: Update Covid-19 Kota Semarang Hingga Minggu 18 April 2021, Ngaliyan dan Tembalang Masih Tinggi

Baca Juga: Ikatan Cinta 19 April 2021: Mama Rosa Curiga Andin Sedang Hamil, Ini Penyebabnya

Gubernur Ganjar Pranowo memastikan, klaster SMAN 1 Gondang Sragen sudah ditangani. Beberapa guru dan karyawan yang terkonfirmasi Covid-19 dinyatakan orang tanpa gejala (OTG) dan beberapa berhasil disembuhkan.

"Beberapa memang ada yang meninggal. Maka saya sampaikan hati-hati betul. Semua ini belum selesai, protokol kesehatan harus tetap ketat," tegasnya.

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo menegaskan, SMAN 1 Gondang Sragen tidak termasuk sekolah yang mendapatkan izin untuk menggelar uji coba PTM dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.

Baca Juga: Ikatan Cinta 19 April 2021: Andin Tunjukkan Tanda-tanda Kehamilan, Aldebaran Dibikin Pusing

Baca Juga: Ikatan Cinta 19 April 2021: Andin Tunjukkan Tanda-tanda Kehamilan, Aldebaran Dibikin Pusing

"Yang di Sragen itu bukan PTM, sudah kita cek dia bukan PTM. Justru sebenarnya yang kita awasai itu yang tidak PTM, dan ternyata dia tidak melaksanakan aktivitas di sekolah. Hanya ada guru yang ketularan dari kegiatan lain dan menularkan pada teman-temannya," terangnya.

Kejadian di SMAN 1 Gondang itu membuat semua guru lanjut Ganjar harus berhati-hati. Meski kurva Covid-19 sudah menurun, namun protokol kesehatan harus dilaksanakan ketat.

"Kemarin-kemarin sebenarnya kita sudah lakukan pengetatan, khususnya untuk guru-guru. Saya sudah komunikasi, untuk mereka-mereka ini diketatkan lagi, baik yang PTM maupun yang tidak PTM. Saya khawatir, yang tidak PTM itu merasa longgar, terus gurunya piknik, bepergian ke daerah lain, kumpul-kumpul. Ini kan bahaya," tandas Ganjar. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler