Jateng Jadi Provinsi Pertama Program Percontohan Seleksi Paskibraka Nasional 2021

11 April 2021, 08:47 WIB
Ilustrasi Paskibraka Pengibar Sang Merah Putih /Kominfo

SEMARANGKU - Provinsi Jawa Tengah terpilih menjadi laboratorium dan program percontohan proses seleksi calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2021.

Bahkan di antara provinsi lainnya di Indonesia, Jateng merupakan provinsi yang pertama kalinya menghelat seleksi calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2021.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmadi, mengatakan dirinya merasa optimis saat Jateng ditunjuk untuk menjadi penyelenggara program percontohan proses seleksi calon anggota Paskibraka 2021.

Apalagi, beberapa daerah/provinsi ternyata dalam mencari anggota Paskibra yang dikirimkan, dengan melakukan penunjukan, tidak dengan melaksanakan seleksi, dikarenakan kondisi masing-masing daerah yang ada.

Baca Juga: Resmikan Gedung Ponpes Salafiyah Tajul Falah Banten, Kapolri Temu Kangen dengan Ulama Banten

Baca Juga: Jadwal Lengkap Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2021 Wilayah Semarang Sekitarnya

Baca Juga: Reaksi Member Saat Jin Ungkap Soal Niat BTS Bubar di Tahun 2018 Lalu, Suga Merasa Tertekan

Kadisporapar Sinoeng Nugroho Rachmadi menambahkan, bahkan dalam waktu dekat Jateng juga akan menggelar Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) yang akan dilangsungkan secara hybrid.
Rencananya Popda akan berlangsung dengan dihadiri peserta secara virtual dan kehadiran secara fisik.

Sinoeng juga mengatakan bahwa dalam proses seleksi tersebut, juga berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Selain berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jateng dan Satgas Covid-19, kerja sama juga dijalin dengan pihak lain seperti Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro, Alumni Purna Paskibraka Indonesia-Jawa Tengah, serta Perguruan Tinggi.

"Sesuai arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, segala proses dapat dihelat dengan menjalankan kepatuhan pada protokol kesehatan (Prokes). Agak ketat, iya, karena itu keniscayaan menuju keadaan normal baru," kata Sinoeng.

"Untuk teknis, semua kita libatkan karena prokesnya ketat sekali. Jadi seleksi tetap kita laksanakan sambil membiasakan agar selalu ada adaptasi kebiasaan baru di antara kawan-kawan yang mengikuti proses event ini kan memang juga tidak banyak. Maka kendali kita minta dilakukan oleh panitia seleksi dengan baik," jelasnya.

Peserta yang dikirim hasil seleksi kabupaten/kota yang sesuai dengan kriteria, harus taat dengan penerapan prokes yang cukup ketat.

''Mereka yang dikirim dari hasil seleksi kabupaten/kota, kami terima dan telah bergabung di kegiatan ini, " tutur Sinoeng.

Di saat yang bersamaan, perwakilan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kemendagri hadir di sini untuk mengamati proses seleksi tersebut, termasuk dalam hal konten pembekalan (coaching).***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler