Dukung Ganjar Pranowo, Ini Saran Keuskupan Agung Semarang untuk Gerakan Jateng di Rumah Saja

4 Februari 2021, 10:34 WIB
Ganjar Pranowo Gubernur Jateng /Dok. Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Keuskupan Agung Semarang (KAS) melalui Romo YR Edy Purwanto Pr. menanggapi gerakan Jateng di Rumah Saja yang diusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Menurut Vikjen Keuskupan Agung Semarang (KAS), Romo YR Edy Purwanto Pr, gerakan Jateng di Rumah Saja merupakan sebuah ikhtiar untuk menekan penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah.

Dan pihak Keuskupan Agung Semarang (KAS) mengaku mendukung Gubernur Ganjar Pranowo dalam menerapkan gerakan Jateng di Rumah Saja pada tanggl 6-7 Februari 2021 nanti.

Baca Juga: Amerika Serikat Semakin Khawatir Usai China Jalin Hubungan Erat dengan Negara Ini

Baca Juga: Tak Ingin Ribut dengan Iran, Presiden AS Joe Biden Ubah Kebijakan Donald Trump Ini

Keuskupan Agung Semarang (KAS) mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja yang diusung Ganjar Pranowo

"Sebagai sebuah ikhtiar, saya merasa ini sesuatu yang sangat baik dan jelas dilaksanakan dalam dua hari yaitu tanggal 6 dan 7 dengan sedikit pengecualian yaitu terkait dengan sektor-sektor yang esensial." Ujar Romo TR Edy Purwanto Pr.

"Saya merasa ini penting untuk benar-benar ditanggapi dan dilaksanakan oleh masyarakat secara serius. Gereja sangat mendukung, Katolik sangat mendukung," tambahnya.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Kamis 4 Februari 2021 Ada FTV Terbaru hingga Sinetron Malam Ini

Baca Juga: Sinopsis The Penthouse Trans TV Episode 9 Kamis 4 Februari 2021, Mengungkap Kebenaran TentangSeol-A

Romo Edy juga mengajak masyarakat untuk berkomitmen terhadap ajakan dari Gubernur Ganjar Pranowo tersebut. Bahkan ajakan yang diterbitkan dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah itu juga sudah disampaikan ke Bupati dan Wali Kota agar lebih memudahkan lagi untuk menggerakkan masyarakat sampai ke akar rumput atau komunitas masyarakat paling kecil.

"Kami sangat komitmen terhadap kebijakan ini bahkan ramai yang didiskusikan di kami adalah bagaimana misal pada hari Sabtu dan Minggu besok karena ini menyangkut waktu ibadahnya orang Katolik maupun Kristen. Lalu kami memberikan tiga opsi yang disampaikan kepada para imam," jelasnya.

Ketiga opsi tersebut antara lain; Pertama, para Pastor Paroki diminta secara proaktif berkomunikasi dan bertanya kepada kepala daerah (Bupati/Wali Kota) setempat untuk membicarakan terkait hal itu.

Baca Juga: Sinopsis Film Homefront yang Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini, Tonton Aksi Jason Statham

Baca Juga: PLN Beri Diskon dan Listrik Gratis Lagi untuk Pelanggan yang Mau Melakukan Ini!

Kedua, kalau memang para Pastor Paroki tidak mau berjumpa langsung dengan pimpinan daerah silakan tunggu tindak lanjut dari pimpinan daerah setempat sebagai tindak lanjut kebijakan mereka terhadap SE gubernur.

Ketiga, silakan para Romo langsung saja memutuskan bahwa perayaan Ekaristi hari Sabtu dan Minggu ini dilaksanakan secara online dan tidak ada perayaan secara tatap muka atau offline.

"Ini sebagai upaya konkret kami untuk mengajak para Romo sampai kepada tingkat umat memahami apa sebenarnya kehendak pimpinan daerah ini yang tidak lain tujuannya untuk kesehatan, untuk keselamatan, untuk kesejahteraan masyarakat sendiri. Alternatif atau opsi tersebut untuk benar menindaklanjuti apa yang diharapkan oleh Gubernur," katanya. ***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler