SEMARANGKU -Panpel PSIS Semarang berencana akan melakukan pertemuan dengan pihak kepolisian, pemerintah kota, dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 agar mendapatkan izin bisa bermain di Stadion Citarum, Kota Semarang.
Hal tersebut karena Kota Semarang masih menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Sehingga dikhawatirkan pihak tim Laskar Mahesa Jenar kesulitan mendapatkan izin menggelae pertandingan.
"Kita akan pendekatan dengan pihak keamanan, Pemkot, gugus tugas, kita akan sampaikan bahwa kompetisi akan bergulir. Kami akan memohon untuk diijinkan menggelar kompetisi di Semarang. Kalaupun itu nanti tidak dimungkinkan, harapan kami main di suatu tempat dengan model home tournament," kata ketua Panpel PSIS Semarang, Danur Rispriyanto.
Pada Sabtu lalu, lewat pertemuan dengan dua kelompok suporternya, Panser Biru dan Snex, kedua kelompok suporter tersebut mengusulkan agar PSIS Semarang berkandang di Yogyakarta dengan berbagai macam pertimbangan.
Danur menjelaskan jika hal itu akan dibahas dalam manager meeting PT. Liga Indonesia Baru.
Akan tetapi jika mempertimbangan soal keuangan, Stadion Citarum menjadi prioritas.
Jika memang diputuskan bermarkas di Yogyakarta, maka panitia yang menyiapkan venue pertandingan PSIS Semarang saat berstatus tuan rumah adalah dari Panpel operator liga
"Kalau kami sih pengennya PSIS Semarang tetap main di Semarang. Artinya dari segi anggaran dari segi apapun kita berhemat. Kalau kita main di Jogja dengan panpel kita sendiri wah, cost (bianyanya) akan terlalu tinggi," kata Danur.
"Kemarin yang di usulkan suporter, ya main di Jogja, Panpelnya dari PSSI atau dari PT. Liga," pungkasnya. ***