SEMARANGKU – Full senyum. Itulah frase yang menggambarkan Maximilian Guenther dan Tim Maserati Formula E kala menjuarai balapan kedua Jakarta ePrix 2023.
Ini menandakan pertama kalinya Maserati memenangi sebuah gelaran balap mobil Formula di abad ke-21. Ini juga yang pertama kalinya sejak kemenangan Juan Manuel Fangio di F1 GP Modena 1953.
Tepat di belakang Guenther, pilot Avalanche Andretti, Jake Dennis, mengamankan juara kedua sekaligus lap tercepat pada gelaran di Sirkuit Ancol Minggu sore (04/06).
Pembalap Jaguar TCS asal Selandia Baru Mitch Evans menutup podium ketiga tepat di belakang Dennis.
Duo Nissan, Sacha Fenestraz dan Norman Nato menutup posisi lima besar, dengan Fenestraz di posisi keempat dan Nato di posisi kelima secara berturut-turut. Posisi keenam dan ketujuh ditempati oleh duo Porsche Pascal Wehrlein dan Antonio Felix da Costa serta rekan setim Guenther, Edoardo Mortara menguntit di posisi kedelapan.
Juara dunia bertahan Formula E 2021-2022 Stoffel Vandoorne harus puas berada di posisi kesembilan setelah pilot uji Aston Martin F1 ini disalip secara beruntun oleh Wehrlein, Felix da Costa, dan Mortara. Juara dunia Formula E lainnya yang juga pernah melintas di F1, Sebastien Buemi, menutup zona 10 besar.
Nasib naas kembali dialami oleh rekan setim Buemi di Envision Racing yakni Nick Cassidy. Cassidy yang sedang mempertahankan puncak klasemen sementara Formula E bertabrakan dengan pesaing terdekatnya Wehrlein di lap ke-15 dan harus mengakhiri balapan sebagai juru kunci grid.
Jalannya balapan